4 Ciri Kalimat Opini dan Contohnya dalam Bahasa Indonesia

Ilustrasi ciri kalimat opini. Sumber: unsplash.com/ Markus Winkler

Ciri kalimat opini dalam bahasa Indonesia berkebalikan dengan kalimat fakta. Sebab, opini bersumber dari pendapat orang lain yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sebagaimana diketahui bahwa manusia kerap berasumsi dan asumsi melahirkan opini. Contohnya ketika seseorang melihat sebuah fenomena sosial mengenai gosip artis, maka akan banyak opini yang muncul dari publik tanpa melihat faktanya terlebih dahulu.

4 Ciri Kalimat Opini Lengkap dengan Contohnya

Ilustrasi ciri kalimat opini. Sumber: unsplash.com/ unsplash+

Mengutip dari buku Master Kisi-Kisi UN SMA/MA IPS 2019, Tim Garuda Eduka (2018:7), pengertian kalimat opini adalah kalimat yang isinya berupa pandangan atau pendapat seseorang mengenai suatu hal. Berikut ini ciri kalimat opini secara umum.

1. Belum Pasti Kebenarannya

Kalimat opini tidak dapat dibuktikan kebenarannya karena terucap tanpa bukti, tidak berdasarkan data dan fakta. Kalimat opini hanya berdasarkan pendapat seseorang.

Jika sebuah kalimat masih di belum jelas kebenarannya serta tidak ada referensi pendukung yang kuat, bisa dipastikan kalimat tersebut adalah kalimat opini.

2. Berasal dari Pendapat yang Subjektif

Opini adalah pendapat yang berasal dari pemikiran atau perkiraan seseorang sehingga bersifat subjektif. Menurut buku Kumpulan Aplikasi Materi Pelajaran Terbaik Sekolah Menengah Atas, Nursari Rindu Simanullang, S.Pd., M.M, dkk. (2023:48), pada kalimat opini, cenderung akan ditemukan kata yang bersifat subjektif.

Di dalamnya mengandung kata-kata relatif, seperti, paling, lebih, agak, sangat, tidak mungkin atau biasanya. Sehingga membuat kalimat opini kurang pasti kebenarannya.

Baca juga: Pengertian Opini, Ciri-ciri dan Unsur Pembentuknya

3. Berisi Tanggapan atas Suatu Peristiwa

Opini adalah tanggapan dari suatu peristiwa yang muncul secara spontan karena pemikiran seseorang. Peristiwa yang mengundang opini biasanya merupakan fenomena yang muncul di masyarakat. Misalnya, penyebab kebakaran, alasan pencurian, dan sebagainya.

4. Adanya Suatu Masalah yang Masih Dipertimbangkan

Opini lahir dari sebuah masalah yang masih dipertimbangkan kebenarannya. Misalnya, rumah pak RT kebakaran, penyebabnya masih belum diketahui. Kemudian warga banyak beropini untuk menerka-nerka kronologi kejadian sebenarnya.

Contoh kalimat opini:

Ciri kalimat opini beserta contohnya di atas akan mempermudah seseorang untuk memahami pengertiannya serta cara menentukan seperti apa kalimat opini yang membedakannya dengan kalimat fakta. (IMA)