Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
4 Contoh Konsep Aglomerasi dalam Geografi
3 Januari 2024 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam studi geografi , konsep aglomerasi merujuk pada kumpulan atau pengelompokan berbagai elemen dalam suatu wilayah tertentu. Aglomerasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan memiliki dampak yang signifikan pada tata ruang dan interaksi sosial di suatu daerah. Untuk lebih memahaminya, butuh contoh konsep aglomerasi.
ADVERTISEMENT
Beberapa contohnya dalam geografi mencakup pembuatan sentra berdasarkan jenis barang dagangan, pembentukan kawasan industri, pengelompokkan komunitas berdasarkan asal atau etnis, serta pengelompokkan penduduk berdasarkan profesi.
Contoh Konsep Aglomerasi dalam Geografi
Mengutip dari buku IPS DIKDAS karya Khairunisa (2022), aglomerasi menjelaskan adanya suatu fenomena yang penyebabnya cenderung mengelompok di wilayah yang relatif sempit dan meguntungkan. Berikut adalah beberapa contoh konsep aglomerasi.
1. Pembuatan Sentra Berdasarkan Jenis Barang Dagangan
Aglomerasi terjadi ketika sejumlah besar pedagang atau produsen berkumpul dalam satu lokasi yang khusus untuk menjual atau memproduksi jenis barang tertentu.
Sebagai contoh, Cibaduyut di Bandung merupakan sentra sepatu terkenal di Indonesia, di mana berbagai industri sepatu berkumpul untuk memudahkan distribusi dan pemasaran.
2. Pembentukan Kawasan Industri
Aglomerasi juga dapat terbentuk dalam pembuatan kawasan industri, seperti yang terlihat di Cikarang atau KIMA (kawasan industri Makassar).
ADVERTISEMENT
Keberadaan berbagai perusahaan dan pabrik dalam satu kawasan menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung pertumbuhan industri di wilayah tersebut.
3. Pengelompokkan Komunitas Berdasarkan Asal atau Etnis
Aglomerasi sosial dapat terjadi dalam pengelompokkan komunitas penduduk berdasarkan asal atau etnis tertentu. Contohnya adalah kampung Cina di berbagai kota di Indonesia, di mana komunitas Tionghoa berkumpul membentuk suatu aglomerasi etnis yang memiliki karakteristik dan kegiatan budaya tersendiri.
4. Pengelompokkan Penduduk Berdasarkan Profesi
Aglomerasi juga dapat terjadi berdasarkan profesi atau pekerjaan. Misalnya, perumahan tentara yang sering kali berada dalam satu kawasan tertentu menciptakan aglomerasi militer, yang dapat memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari dan interaksi sosial antarpenduduk.
Melalui contoh konsep aglomerasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa aglomerasi memiliki implikasi signifikan dalam membentuk dinamika dan struktur sosial suatu daerah. Dengan demikian, terlihat bahwa konsep aglomerasi memainkan peran penting dalam pemahaman pola-pola spasial dan interaksi sosial di suatu wilayah. (ARR)
ADVERTISEMENT