Konten dari Pengguna

4 Contoh Kriteria Inklusi dan Eksklusi dalam Metode Penelitian

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
29 Juni 2024 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh kriteria inklusi dan eksklusi - Sumber: pixabay.com/terovesalainen
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh kriteria inklusi dan eksklusi - Sumber: pixabay.com/terovesalainen
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh kriteria inklusi dan eksklusi berhubungan erat dengan pemilihan sampel untuk metode penelitian. Inklusi dan eksklusi adalah panduan yang digunakan dalam penelitian untuk menentukan contoh sampel yang dapat atau tidak dapat berpartisipasi.
ADVERTISEMENT
Baik kriteria inklusi maupun eksklusi tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa hasil penelitian valid. Selain itu juga reliabel dan dapat digeneralisasikan.

Contoh Kriteria Inklusi dan Eksklusi untuk Sampel Penelitian

Ilustrasi contoh kriteria inklusi dan eksklusi - Sumber: pixabay.com/delphinmedia
Sebelum mengetahui berbagai contoh kriteria inklusi dan eksklusi, sebaiknya dipahami dulu mengenai pengertian dan tujuannya. Berikut adalah penjelasan singkat kedua kriteria tersebut untuk sampel metode penelitian.
Kriteria inklusi adalah karakteristik atau kondisi yang harus dipenuhi oleh peserta agar dapat diikutsertakan dalam penelitian. Kriteria ini membantu peneliti untuk memastikan bahwa peserta memiliki kesamaan karakteristik yang relevan dengan tujuan penelitian.
Tujuan kriteria inklusi adalah untuk memastikan homogenitas dalam kelompok studi. Selain itu juga untuk mengidentifikasi populasi yang relevan dengan penelitian serta meningkatkan validitas internal penelitian.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, kriteria eksklusi adalah karakteristik atau kondisi yang menyebabkan seseorang tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian. Kriteria ini membantu menghindari faktor-faktor yang dapat memengaruhi atau merusak validitas hasil penelitian.
Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko atau bahaya bagi peserta. Dapat juga untuk mencegah pengaruh faktor luar yang dapat mengaburkan hasil penelitian serta menjaga validitas internal dan reliabilitas data penelitian.
Berdasarkan buku CARA SISTEMATIS BERLATIH MENELITI: Merangkai Sistematika Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, DR. Dr. Irfannuddin, Sp.KO., M.Pd.Ked, Irfannuddin, (2019), beberapa contoh kriteria inklusi dan kriteria eksklusi di bidang kesehatan antara lain:
ADVERTISEMENT
Contoh kriteria inklusi dan eksklusi berfungsi untuk memastikan bahwa hasil penelitian dapat dipercaya dan diandalkan. Selain itu juga untuk melindungi peserta dari potensi bahaya atau risiko yang mungkin timbul selama penelitian. (DNR)