4 Contoh Sifat Koligatif Larutan beserta Penjelasan Konsepnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
18 Oktober 2023 17:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Sifat Koligatif Larutan. Sumber: Pixabay/scratsmacker
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Sifat Koligatif Larutan. Sumber: Pixabay/scratsmacker
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh sifat koligatif larutan beserta konsepnya adalah salah satu materi yang dipelajari dalam ilmu kimia. Materi ini berhubungan dengan jenis zat terlarut.
ADVERTISEMENT
Istilah koligatif sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu colligare yang artinya berkumpul bersama. Merujuk dari pengertian istilah ini, maka sifat koligatif berkaitan dengan pengaruh kebersamaan semua partikel.

Konsep Sifat Koligatif Larutan

Ilustrasi Contoh Sifat Koligatif Larutan. Sumber: Pixabay/stux
Pada dasarnya, sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, melainkan hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Dengan kata lain, semakin banyak zat terlarut, semakin besar pula sifat koligatifnya.
Dikutip dari buku Kimia untuk Kelas XII Semester 1 SMA, Nana Sutresna (2006:11-24), sifat koligatif larutan terdiri dari empat klasifikasi, dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Penurunan Tekanan Uap Larutan

Jika dalam suatu ruangan tertutup dimasukkan pelarut pada suhu tertentu, sebagian pelarut tersebut akan menguap dan memenuhi ruangan. Uap yang dihasilkan menimbulkan tekanan dalam ruangan tersebut yang dinamakan tekanan uap jenuh pelarut murni.
ADVERTISEMENT
Jika dimasukkan zat terlarut yang sulit menguap hingga terbentuk larutan, lalu dibiarkan mencapai kesetimbangan pada suhu yang sama dengan suhu jenuh pelarut murni, maka tekanan yang ditimbulkan uap jenuh pelarut dari larutan dinamakan tekanan uap jenuh larutan.
Adapun dalam larutan jika zat terlarut berikatan dengan zat pelarut dan bercampur secara homogen, jumlah zat pelarut yang menguap menjadi berkurang dan menyebabkan penurunan tekanan uap larutan.

2. Penurunan Titik Beku Larutan

Titik beku adalah suhu pada nilai tekanan tertentu saat terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi padat.
Jika dalam air murni dilarutkan zat yang tidak menguap sehingga membentu larutan ideal, kemudian didinginkan hingga suhu 0 derajat celcius, ternyata larutan tersebut belum membeku.
Agar membeku, suhu larutan harus diturunkan di bawah titik beku. Selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan disebut sebagai penurunan titik beku larutan.
ADVERTISEMENT

3. Kenaikan Titik Didih Larutan

Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh suatu cairan sama dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Saat itu terjadi perubahan wujud zat dari cair menjadi gas.
Jika air ditambahkan zat yang tidak menguap hingga terbentuk larutan, ternyata pada suhu 100 derajat celcius larutan belum juga mendidih.
Agar mendidih, tekanan uap harus mencapai 760 mmHg. Adapun kenaikan suhu tersebut disebut sebagai kenaikan titik didih larutan.

4. Tekanan Osmotik Larutan

Tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah dari larutan encer ke larutan pekat.
Jika dua buah larutan yang memiliki tekanan osmotik sama dipisahkan oleh suatu membran semipermeabel, larutan tersebut tidak akan mengalami proses osmosis. Proses ini hanya terjadi pada dua buah larutan yang memiliki perbedaan tekanan osmotik.
ADVERTISEMENT

4 Contoh Sifat Koligatif Larutan

Ilustrasi Contoh Sifat Koligatif Larutan. Sumber: Pixabay/pasja1000
Setelah memahami konsepnya, sebaiknya ketahui juga contoh sifat koligatif larutan yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut uraiannya berdasarkan klasifikasinya.

1. Penurunan Tekanan Uap Larutan

Contoh penurunan tekanan uap larutan oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap adalah laut mati.

2. Penurunan Titik Beku Larutan

Salah satu contoh penurunan titik beku larutan adalah saat mencairkan salju yang menutuipi jalanan di negara-negara yang mengalami musim dingin.

3. Kenaikan Titik Didih Larutan

Contoh kenaikan titik didih larutan adalah saat memasak dengan menggunakan panci presto dan saat menambahkan garam ke dalam masakan.

4. Tekanan Osmotik Larutan

Penerapan tekanan osmotik larutan banyak digunakan dalam bidang kedokteran, salah satunya saat pemberian nutrisi pasien melalui infus.
Demikian penjelasan mengenai 4 contoh sifat koligatif larutan beserta penjelasan konsepnya. Semoga ulasan ini dapat meningkatkan pemahaman seputar sifat koligatif beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. (YAS)
ADVERTISEMENT