Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
4 Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan Manusia
13 September 2023 16:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemanasan global merupakan fenomena perubahan iklim yang semakin menjadi perhatian dunia. Adapun salah satu dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia adalah gangguan pernapasan.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman pusatkrisis.kemkes.go.id, pemanasan global menjadi masalah yang sangat signifikan. Akibat terjadinya pemanasan global, muncul dampak kekeringan sehingga memicu terjadinya kekurangan udara sehat, air bersih dan kegagalan produksi panen. Hingga mengakibatkan kelaparan dan harga makanan melambung tinggi.
Dampak Pemanasan Global terhadap Kesehatan Manusia yang Perlu Diketahui
Perubahan cuaca ekstrem akibat pemanasan global dapat menimbulkan wabah penyakit. Seperti nyamuk yang membawa mikroorganisme berbahaya yang bisa menular ke manusia.
Salah satu dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia adalah gangguan pernapasan. Apa saja dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia lainnya? Berikut ulasannya.
1. Penyakit Gangguan Pernapasan
Pemanasan global menyebabkan polusi udara dan gas berbahaya lain terperangkap di dalam Bumi.
Seperti disebutkan di atas hal ini bisa membuatnya mudah terhirup oleh manusia dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis dan asma.
ADVERTISEMENT
Anak-anak adalah kelompok paling rentan terkena dampak dari pemanasan global. Selain itu, polusi udara akibat pemanasan global juga dapat merusak fungsi dan menghambat pertumbuhan paru-paru anak.
2. Penyakit Menular
Perubahan iklim menyebabkan suhu udara naik dan curah hujan meningkat. Hal ini berkaitan dengan peningkatan jumlah dan perluasan penyebaran hewan pembawa penyakit, terutama di daerah tropis, seperti Indonesia.
Salah satu hewan pembawa penyakit yang paling banyak ditemukan adalah nyamuk. Hewan ini menjadi perantara berbagai penyakit, seperti malaria, demam berdarah, dan kaki gajah.
Nyamuk Anopheles merupakan jenis nyamuk penyebar malaria. Nyamuk ini berkembang pesar di daerah tropis dengan suhu 16 derajat celcius dan tinggal di ketinggian kurang dari seribu meter.
3. Memperburuk Kondisi Penyakit Kardiovaskular
Di antara penyakit kronis lainnya, penyakit kardiovaskular sering diidentifikasi sebagai penyakit yang termasuk berisiko untuk rawat inap dan meninggal akibat panas ekstrem.
ADVERTISEMENT
Peneliti melakukan tinjauan komprehensif studi epidemiologi berbasis bukti dan mencatat hubungan yang konsisten antara panas yang ekstrem dan risiko yang lebih dari kardiovaskular.
Peneliti juga menemukan bahwa gelombang panas secara signifikan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik, stroke, dan gagal jantung.
4. Penyakit Mental
Perubahan iklim dapat memicu terjadinya bencana alam, seperti badai, banjir, kekeringan, dan gelombang panas.
Menghadapi bencana yang berkaitan dengan iklim dan cuaca bisa ternyata bisa menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma.
Selain trauma akibat kehilangan rumah atau pekerjaan meninggalnya sanak keluarga, akibat bencana alam juga bisa menjadi pemicu berbagai penyakit mental.
Paparan cuaca panas yang ekstrem pun memiliki kaitan yang erat dengan meningkatnya penyalahgunaan alkohol dan bahkan kasus percobaan bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Begitu besar dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia, yang disebabkan hutan sebagai produk oksigen terbesar perlahan semakin menyempit. Kemudian, mencairnya es sehingga permukaan air laut naik, sampai punahnya suatu spesies.
Ketika masih ada kesempatan untuk mengurangi dampak pemanasan global, semua orang selayaknya bergerak untuk melakukan aksi untuk menjaga dan menghindari dari kondisi terburuk yang dapat terjadi.(VAN)