Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
4 Faktor Penyebab Pertempuran Medan Area dan Dampaknya
29 Juli 2023 17:54 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi pertempuran Medan area. Sumber: Pixabay/Pexels](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h6enkzwfnfyc3v5r6nk384en.jpg)
ADVERTISEMENT
Penyebab pertempuran Medan area berawal dari tentara sekutu yang membebaskan tawanan Belanda. Setelah dibebaskan, tawanan Belanda diberi senjata oleh sekutu. Hal ini memicu kemarahan masyarakat Medan dan menimbulkan pertempuran.
ADVERTISEMENT
Setelah Indonesia merdeka, beberapa daerah menjadi sasaran penyerangan tentara sekutu dan kolonial Belanda. Persitiwa ini menjadi bagian sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Faktor Penyebab Pertempuran Medan Area
Dalam buku Ringkasan Pengetahuan Sosial oleh Rachmat (2009:119) dijelaskan bahwa insiden pertempuran Medan area terjadi pada tanggal 13 oktober 1945, yang diawali dengan perampasan dan penginjakan lencana merah putih milik salah satu pemuda oleh salah seorang tantara sekutu.
Untuk mengetahui alasan terjadinya pertempuran medan area, simak ulasan 4 faktor penyebab pertempuran Medan area di bawah ini.
1. Sikap Arogansi dan Sewenang-wenang dari Para Tawanan Perang yang Telah Dibebaskan
Pertempuran berawal saat pendaratan Sekutu di kota Medan pada 9 Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal TED Kelly. Awalnya, rakyat Medan, Sumatera Utara menyambut kedatangan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Karena, mereka datang ke Indonesia untuk mengurus tawanan perang yang ditahan oleh Jepang. Sehingga, mereka diperbolehkan tinggal di beberapa hotel yang ada di Medan. Namun rupanya, mereka diam-diam mempersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan Indonesia.
2. Aksi Seorang Penghuni Hotel yang Telah Merebut Secara Paksa dan Menginjak-injak Lencana Merah Putih
Keributan berawal dari perebutan lencana Merah Putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia, kemudian lencana tersebut direbut oleh Sekutu dan NICA.
Tidak hanya melakukan perebutan, mereka juga menginjak-injak lencana Merah Putih. Hal itu, sontak memancing kemarahan pemuda Indonesa, terutama yang berada di Medan.
3. Area Kota Medan Dipasangi Papan Pembatas "Fixed Boundaries Medan Area"
Tanggal 1 Desember 1945, AFNEI sampai memasang papan bertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area" artinya batas resmi wilayah Medan. Papan tersebut memicu kemarahan rakyat Sumatera Utara.
Pihak sekutu dan NICA melakukan aksi serupa di beberapa kota di Indonesia. Hal ini memicu perlawanan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pemuda di Sumatera.
ADVERTISEMENT
4. Sekutu Mengultimatum Rakyat Indonesia untuk Menyerahkan Senjatanya Kepada Mereka
Pertempuran dalam pesristiwa ini juga termasuk upaya merebut dan mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari tangan Jepang.
Inggris mengeluarkan ultimatum untuk bangsa Indonesia supaya menyerahkan senjata untuk sekutu. Namun ultimatum ini tidak pernah dihiraukan oleh rakyat Indonesia.
Dampak Pertempuran Medan Area
Akibat pertempuran medan area yang terjadi pada 13 Oktober 1945 sampai April 1946 menimbulkan dampak yang dapat dilihat dari dua sisi yakni positif dan negatif.
Dampak positif dari pertempuran ini meliputi meningkatkan rasa nasionalisme para pemuda terutama para pemuda di kota medan, pertempuran ini juga menginspirasi perjuangan daerah-daerah lain.
Dampak negatif meliputi banyak korban berjatuhan. Tercatat 7 pemuda Indonesia dan 7 orang NICA meninggal dunia, 96 orang NICA luka-luka, serta beberapa daerah kota Medan juga hancur karena menjadi area pertempuran antara pihak Sekutu dan NICA.
ADVERTISEMENT
Inti dari penyebab pertempuran Medan area ini yaitu adanya keinginan Belanda untuk menguasai Indonesia. Peristiwa ini menjadi salah satu sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan. (MRZ)