Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
4 Jenis Reksadana untuk Investasi dan Keuntungannya
21 Agustus 2023 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat ini, banyak anak muda yang sudah sadar akan pentingnya melakukan investasi. Instrumen investasi yang paling cocok untuk para pemula adalah reksadana. Ada empat jenis reksadana yang bisa dijadikan pilihan dalam berinvestasi, dari saham hingga pasar uang.
ADVERTISEMENT
Reksadana termasuk jenis investasi yang membutuhkan modal lebih mudah dijangkau. Selain itu, reksadana juga dikelola oleh pihak yang profesional. Tingkat risiko pada reksadana juga dapat disesuaikan sehingga keuntungan yang diperoleh juga berbeda.
Reksadana dirancang untuk meningkatkan peran para pemodal lokal supaya melakukan investasi di pasar modal Indonesia. Dana dari pemodal akan diinvestasikan dalam portofolio efek dan dikelola oleh manajer investasi.
4 Jenis Reksadana untuk Investasi
Berdasarkan jurnal Kinerja Reksa Dana Syariah Di Pasar Modal Indonesia, Nana Sepdiana, (2019: 116), berikut ini adalah empat jenis reksadana beserta keuntungannya.
1. Saham
Reksadana saham adalah jenis reksadana dengan risiko paling tinggi bila dibandingkan dengan reksadana jenis lainnya. Portofolio dari reksadana ini 80 persennya terdiri dari saham.
ADVERTISEMENT
Walaupun risiko tinggi, keuntungan dari reksadana saham dapat berpotensi menghasilkan return yang paling tinggi juga. Itulah mengapa instrumen ini disebut high risk, high return.
2. Campuran
Reksadana campuran memiliki alokasi investasi dalam beberapa instrumen seperti saham, obligasi, dan juga pasar uang. Umumnya, profil investor moderat akan memilih jenis reksadana campuran karena potensi return yang tinggi dengan jangka waktu menengah dan panjang.
Untuk keuntungan dari reksadana campuran ini karena terdiri dari beberapa instrumen, jadi menyesuaikan dengan kondisi pasar.
3. Pendapatan Tetap
Reksadana jenis ini mengalokasikan sekitar 80% dana ke produk efek utang atau obligasi. Adapun produk obligasi di reksadana pendapatan tetap umumnya memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Untuk return dari reksadana pendapatan tetap lebih kecil dibandingkan saham dan campuran. Imbal hasil yang didapatkan dari reksadana jenis ini mengacu pada tingkat suku bunga acuan serta nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
ADVERTISEMENT
4. Pasar Uang
Investor dengan profil risiko rendah atau konservatif, bisa memilih jenis reksadana pasar uang. Alokasi dari investasi ini ke pasar uang seperti obligasi, deposito berjangka, surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.
Adapun potensi keuntungan dari reksadana pasar uang mencapai 4-7% per tahun tapi dengan catatan menyesuaikan kondisi pasar.
Baca juga: Peran Diversifikasi Portofolio Investasi
Itulah pembahasan singkat mengenai empat jenis reksadana yang ada di Indonesia. Jika ingin berinvestasi ke salah satu jenis di atas, pastikan terlebih dulu profil risiko dan pelajari lebih lanjut instrumen investasinya. (REY)