Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
5 Bahasa Estetik Postmodern yang Wajib Diketahui
1 November 2023 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada bidang seni, terdapat pengaruh munculnya postmodernisme yang menginterpretasikan gerakan perlawanan modernisme. Hal tersebut juga merambah dalam ranah bahasa estetik, yang menandakan bahwa adanya ketidakstabilan makna pada saat itu. Adapun salah satu bentuk bahasa estetik postmodern adalah pastiche.
ADVERTISEMENT
Postmodernisme dipandang sebagai pengulangan karya sebelumnya. Konsep ini berperan untuk mengangkat kembali seni yang telah ada, sehingga didapatkan wujud baru yang lebih baik.
Bahasa Estetik Postmodern
Berdasarkan buku Perlawanan Tubuh Seksual Perempuan, (2023:23), bahasa estetik seni postmodern yang tampil dalam tanda-tanda dan makna-makna, yang bersifat tidak stabil mendua dan plural, disebabkan oleh diutamakannya permainan tanda, keterpesonaan pada penampakan dan diferensiasi, ketimbang makna-makna ideologis yang bersifat stabil dan abadi (Piliang 1998:307).
Karya seni rupa tersebut, seperti halnya seni lainnya, tentu saja mengandung unsur-unsur estetik, serta mempunyai idiom-idiom di dalamnya. Dengan demikian, bentuk penggolongan bahasa estetik ini pada kebudayaan postmodern dibedakan menjadi lima kelompok.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini penjelasan mengenai beberapa bahasa estetik postmodern yang dapat diketahui.
ADVERTISEMENT
1. Pastiche
Pastiche merupakan pinjaman ide yang bersumber dari penulis di masa lalu. Oleh karena itu, idiom ini memerlukan suatu rujukan. Selain itu, pastiche bisa juga dikatakan sebagai bentuk duplikasi maupun tiruan.
2. Parodi
Parodi bertujuan untuk mengekspresikan perasaan dengan cara berdialog. Dengan begitu, aspek plesetan ataupun penyimpangan dari teks merupakan hal yang ditekankan dalam karya parodi.
3. Kitsch
Kitsch dapat disebut sebagai bentuk representasi palsu, yang berfungsi sebagai bentuk komunikasi, untuk memperoleh pengaruh secara segera dalam budaya konsumsi massa.
Tidak hanya itu, kitsch mengutamakan pada kebaruan, inovasi, dan kreativitas, dengan menyebarkan nilai-nilai budaya yang bertolak belakang dari seni tinggi.
Meskipun disebut miskin nilai, keuntungan ekonomis maksimum dapat diperoleh kitsch, karena dapat menjangkau seluruh kelas lapisan masyarakat.
ADVERTISEMENT
4. Camp
Pengertian camp adalah usaha mewujudkan sesuatu yang tidak biasa. Selain itu, camp identik dengan bentuk dandyism karena meninggikan aspek kevulgaran. Terdapat beberapa komponen yang ditekankan dalam camp, di antaranya permukaan, tekstur, dekorasi dan gaya dengan menyisihkan substansi.
5. Skzofrenia
Skzofrenia diartikan sebagai putusnya bentuk makna rantai pertandaan dari rangkaian sintagmatis (hubungan linier unsur bahasa) yang bertautan. Terkait dengan ini, suatu penanda atau konsep dapat dinyatakan dalam konteks gambar, kata, teks , hingga objek sekalipun.
Itulah beberapa bahasa estetik postmodern yang menarik untuk diketahui. Melalui ulasan tersebut, semoga dapat meningkatkan wawasan pembaca dalam memahami materi terkait bahasa estetika seni. (Riyana)