Konten dari Pengguna

5 Beasiswa S2 Dalam Negeri Tanpa TOEFL atau Sertifikat Bahasa Lainnya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
10 Februari 2025 13:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi beasiswa S2 dalam negeri tanpa TOEFL. Sumber: unsplash.com/ClarissaWatson.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beasiswa S2 dalam negeri tanpa TOEFL. Sumber: unsplash.com/ClarissaWatson.
ADVERTISEMENT
Beasiswa S2 dalam negeri tanpa TOEFL menjadi incaran banyak lulusan S1. Meraih skor TOEFL yang ditetapkan penyelenggara beasiswa bukanlah perkara mudah.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa alasan yang menyebabkan syarat tersebut terasa berat, antara lain tidak punya biaya atau mudah grogi. Ada pula yang sudah mencoba tapi gagal karena kondisi badan kurang prima. Peluang untuk mendapat beasiswa tanpa TOEFL tetap terbuka.

5 Beasiswa S2 Dalam Negeri Tanpa TOEFL

Ilustrasi beasiswa S2 dalam negeri tanpa TOEFL. Sumber: unsplash.com/FadhilaNurhakim.
Dikutip dari Buku Lengkap Struktur dan Tata Bahasa TOEFL dan TOEIC, Tangguh Okta W dan Kawan-kawan (2015:8), TOEFL singkatan dari Test of English as Foreign Language. Tujuan TOEFL untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris sebagai bukan penutur.
TOEFL sering dijadikan syarat untuk mendapatkan beasiswa hingga melamar pekerjaan. Bagi lulusan S1 yang merasa kesulitan mendapatkan skor tinggi tapi masih memiliki semangat menuntut ilmu tidak perlu khawatir.
Berikut adalah 5 beasiswa S2 dalam negeri tanpa TOEFL yang bisa dipertimbangkan.
ADVERTISEMENT

1. Beasiswa Daerah Afirmasi LPDP

LPDP yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan merupakan idaman para lulusan S1 di Indonesia. LPDP memiliki beberapa program beasiswa, salah satunya adalah Beasiswa Daerah Afirmasi yang diperuntukkan kelompok masyarakat dari daerah afirmasi.
Peraih beasiswa akan mendapatkan biaya penuh, antara lain biaya pendidikan, biaya hidup hingga biaya kesehatan.

2. Beasiswa Pendidikan Indonesia Dalam Negeri

BPI yang dikelola oleh Kemendikbudristek merupakan beasiswa idaman dosen, guru dan lulusan berprestasi lainnya. Penggunaan TOEFL dalam seleksi BPI hanya untuk universitas di luar negeri. Jika mendaftar S2 dalam negeri, tidak perlu menyiapkan skor TOEFL.

3. Bantuan Penyelesaian Pendidikan Kemenag

Beasiswa ini sifatnya on going, yaitu penerima merupakan mahasiswa S2 dan berstatus pegawai, guru atau tenaga pendidik di lingkungan Kemenag. Pendaftar minimal harus memiliki IPK 3,25.

4. Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul

Umumnya, S2 diselesaikan dalam 2 tahun dan S3 dalam 4 tahun. Namun PMDSU mempersingkat masa studi menjadi 4 tahun saja diawali dari S2 hingga lulus S3 atau percepatan.
ADVERTISEMENT
Meski syarat skor TOEFL tidak dicantumkan tapi syarat lain dan proses seleksinya cukup berat.

5. Beasiswa Kementerian Komunikasi dan Digital

Komdigi memiliki 2 jenis beasiswa, yaitu reguler dan internal. Beasiswa ini ditujukan untuk masyarakat umum, PNS, TNI dan Polri, namun dosen tidak termasuk di dalamnya. Syarat lain yang harus diperhatikan adalah memiliki pengalaman kerja selama 2 tahun.
Beasiswa S2 dalam negeri tanpa TOEFL menawarkan pilihan yang cukup beragam. TOEFL bukan penghalang untuk mendapatkan pendidikan tinggi. (lus)