Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Konten dari Pengguna
5 Contoh Bahan Galian Golongan C dan Pengertiannya
15 Juni 2024 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mungkin masih ada sebagian orang yang belum bisa membedakan antara contoh bahan galian golongan C dengan golongan A atau B. Padahal sebenarnya perbedaan pada contoh bahan-bahan galian tersrbut cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Bahan galian golongan C adalah bahan galian non-strategis yang digunakan untuk keperluan industri dan konstruksi. Tetapi tidak dianggap kritis atau vital seperti bahan galian golongan A dan B.
Mengenal Contoh Bahan Galian Golongan C
Berdasarkan buku Bahan Galian Industri, Sukandarrumidi , (2016), bahan galian golongan C memiliki berbagai karakteristik tergantung pada jenisnya. Mereka sering digunakan sebagai bahan baku untuk pembangunan dan manufaktur, tetapi tidak esensial bagi keberlanjutan industri tertentu.
Berikut adalah lima contoh bahan galian golongan C beserta penjelasan singkatnya.
1. Granit
Granit adalah batuan beku yang terbentuk dari pendinginan magma dalam kerak bumi. Granit terdiri dari mineral-mineral utama seperti kuarsa, feldspar, dan mika, yang memberikan batuan ini tekstur yang kuat dan tahan lama.
ADVERTISEMENT
Umumnya, granit digunakan sebagai bahan lantai atau dinding karena daya tahan terhadap goresan dan tekanan. Sering juga digunakan sebagai countertop dapur atau meja karena keindahan dan kekuatannya.
2. Batu Kapur (Limestone)
Batu kapur adalah batuan sedimen yang sebagian besar terdiri dari mineral kalsit (kalsium karbonat, CaCO3). Batu kapur sering digunakan dalam industri semen, sebagai bahan penetral tanah, dan sebagai bahan baku dalam pembuatan kapur tulis.
3. Kaolin
Kaolin adalah sejenis tanah liat putih yang terutama terdiri dari mineral kaolinit. Kaolin digunakan secara luas dalam industri pembuatan keramik, kertas, kosmetik, dan bahan aktif untuk farmasi.
4. Batu Apung
Batu apung adalah batuan vulkanik ringan dan berpori yang terbentuk dari lava yang mengandung banyak gas. Karena sifatnya yang ringan dan abrasif, batu apung digunakan dalam industri konstruksi dan juga dalam produk-produk pembersih dan kosmetik.
ADVERTISEMENT
5. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa adalah material granular yang terdiri dari butiran-butiran kuarsa, yang merupakan mineral yang paling umum ditemukan di kerak bumi.
Umumnya digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan beton, mortar, aspal, dan kaca. Termasuk juga dalam produksi keramik, filter air, pasir pengecoran, dan bahan kimia.
Kelima contoh bahan galian golongan C ini sangat penting dalam berbagai industri. Terutama dalam konstruksi dan manufaktur, karena sifat dan karakteristik khusus yang dimilikinya. (DNR)
Baca Juga: Mengenal Pasir Kuarsa Sebagai Bahan Galian