Konten dari Pengguna

5 Contoh Epirogenetik Positif yang Ada di Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
2 Februari 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Contoh Epirogenetik Positif. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Rohit
zoom-in-whitePerbesar
Contoh Epirogenetik Positif. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Rohit
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Contoh epirogenetik positif adalah posisi pulau yang terlihat menurun atau tenggelam. Hal ini sering terjadi di Indonesia bagian timur, seperti Kepulauan Maluku.
ADVERTISEMENT
Epirogenesis positif merujuk pada pergerakan lempeng tektonik yang menyebabkan peninggian daratan atau pembentukan dataran tinggi. Di Indonesia, terdapat beberapa contoh epirogenesis positif yang menciptakan fitur-fitur geografis yang menonjol.

Contoh Epirogenetik Positif di Indonesia

Contoh Epirogenetik Positif. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Daniel
Dikutip dari buku Mega Bank, The King (2018: 129), epirogenesis adalah proses geologis yang menyebabkan perubahan besar-besaran pada permukaan bumi secara horizontal. Misalnya, timbulnya dataran tinggi atau tenggelamnya dataran rendah.
Berikut adalah beberapa contoh epirogenetik positif yang ada di Indonesia.

1. Pegunungan Bukit Barisan (Sumatera)

Pegunungan ini membentang sepanjang pulau Sumatera dari ujung utara hingga selatan. Pegunungan Bukit Barisan terbentuk akibat aktivitas subduksi lempeng tektonik.
Hal tersebut menghasilkan penekanan dan lipatan di litosfer. Sehingga menciptakan rangkaian pegunungan dan dataran tinggi di pulau Sumatera.
ADVERTISEMENT

2. Pegunungan Jayawijaya (Papua)

Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia bagian timur. Pegunungan ini terbentuk sebagai akibat dari tumbukan antara lempeng benua Australia dan lempeng Samudra Pasifik.
Epirogenesis positif telah menyebabkan peninggian daratan yang signifikan. Termasuk puncak tertinggi di Indonesia, yaitu Puncak Jaya (Carstensz Pyramid).

3. Pegunungan Meratus (Kalimantan)

Pegunungan Meratus terletak di pulau Kalimantan (Borneo) bagian selatan. Pegunungan ini terbentuk melalui proses epirogenesis positif yang menghasilkan lipatan di litosfer. Pegunungan Meratus memiliki bentuk yang unik dan kaya akan keanekaragaman hayati.

4. Pegunungan Muller (Papua Barat)

Pegunungan Muller adalah rangkaian pegunungan yang terletak di bagian utara Provinsi Papua Barat. Pegunungan ini terbentuk akibat dari pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas subduksi.
Sehingga menyebabkan peninggian daratan yang signifikan. Selain itu, juga terciptanya lanskap yang sangat indah.
ADVERTISEMENT

5. Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah)

Dataran Tinggi Dieng terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Peningkatan daratan di wilayah ini terjadi karena aktivitas vulkanik yang menghasilkan letusan besar dan akumulasi material vulkanik. Hal ini menciptakan dataran tinggi yang subur dan menarik.
Inilah beberapa contoh epirogenesis positif yang dapat ditemukan di Indonesia. Semuanya merupakan hasil dari pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas geologis lainnya yang terjadi dalam skala waktu yang sangat panjang. (Msr)