Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Contoh Keterbukaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
12 Januari 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Contoh keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara salah satunya yaitu menghitung hasil pemilu secara terbuka untuk umum. Keterbukaan ini dilakukan agar setiap orang mengetahui jumlah suara yang dihasilkan setiap calon dan tidak adanya kesalahpahaman.
ADVERTISEMENT
Keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam hal ini dimaknai sebagai wujud transparansi penyelenggaraan negara terhadap masyarakat. Khususnya yang berkaitan dengan segala informasi berkaitan dengan pelaksanaan pemerintahan.
Mengetahui Keterbukaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Dikutip dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI, Drs. Hasim. M., (2007:67), keterbukaan adalah sikap mental yang mendukung sistem pelaksanaan pemerintahan yang transparan yang ciri-cirinya adalah kesediaan untuk memberikan informasi yang benar dan terbuka terhadap masukan atu permintaan orang lain.
Dengan demikian, dalam keterbukaan, terdapat sikap yang jujur, adil, dan apa adanya serta rendah hati dalam penyelengaraan pemerintahan di suatu negara. Sehingga timbulnya rasa saling percaya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini.
Keterbukaan ini memiliki banyak manfaat di antaranya membantu mengurangi potensi konflik dan ketidaksetujuan di kemudian hari, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, serta mengurangi praktik korupsi.
ADVERTISEMENT
Contoh Keterbukaan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Contoh keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dilihat dalam kegiatan berikut ini.
1. Perhitungan Suara Hasil Pemilihan Umum
Penghitungan suara pemilu adalah proses penghitungan surat suara oleh KPPS untuk menentukan suara sah yang diperoleh pasangan calon, surat suara yang dinyatakan tidak sah, surat suara yang tidak digunakan, dan surat suara rusak atau keliru dicoblos.
Perhitungan ini dilakukaan secara transparan yang boleh disaksikan oleh seluruh warga negara. Tujuannya adalah agar seluruh masyarakat bisa memantau pergerakan penghitungan suara yang didapat para calon sampai akhir sebelum penetapan pemenang oleh KPU.
2. Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Sistem penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) telah diubah menjadi lebih transparan melalui Ujian Calon Pegawai Negeri Sipil (Tes CPNS). Tes ini terbuka bagi semua warga negara Indonesia yang memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
Terdapat pergeseran dari praktik nepotisme yang pernah merajalela di masa lalu, di mana menjadi PNS sangat bergantung pada hubungan keluarga. Namun, sekarang hal tersebut dapat diminimalisir karena sudah dilaksanakan secara terbuka.
3. Transparansi Anggaran Pemerintah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diupayakan lebih transparan untuk mencegah kemungkinan korupsi dalam pengelolaan dana APBN. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengawasi serta melakukan audit terhadap penggunaan APBN oleh pemerintah.
4. Menghapus Politik Internal dalam Instansi
Tidak ada pendapat yang disampaikan secara rahasia dari pimpinan kepada bawahan maupun dari bawahan kepada pimpinan. Semuanya dikemukakan saat berada di forum rapat internal.
Bahkan untuk hal-hal pribadi sekalipun, seharusnya pimpinan mempertemukan pihak-pihak yang terlibat untuk mencari solusi terbaik.
5. Melibatkan Para Bawahan dalam Pengambilan Keputusan
Para pegawai bisa memberikan masukan ataupun saran terkait permasalahan yang dihadapi, tetapi keputusan tetap dipertanggungjawabkan oleh pimpinan. Masukan dan saran dari pegawai menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
ADVERTISEMENT
Itu tadi 5 contoh keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan adanya keterbukaan maka tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam suatu negara dapat dihindari. (MRZ)