Konten dari Pengguna

5 Contoh Perilaku Surat Al Maidah Ayat 48 yang Bisa Diterapkan dalam Kehidupan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
1 September 2024 15:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh perilaku surat Al Maidah ayat 48. Sumber foto: Pexels/Mikhail Nilov
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh perilaku surat Al Maidah ayat 48. Sumber foto: Pexels/Mikhail Nilov
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada umumnya surat Al Maidah ayat 48 dalam Al Quran yang turun berkenaan dengan peristiwa ahli kitab yang meminta keputusan kepada Rasulullah saw atas persoalan yang sedang mereka hadapi. Contoh perilaku surat Al Maidah ayat 48 bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Secara umum, surat Al Maidah termasuk golongan surat Madaniyah, yakni surat yang turun setelah hijrahnya Nabi Muhammad saw. Menurut riwayat Imam Ahmad, surat ini turun saat Nabi saw sedang menunggang unta.

Contoh Perilaku Surat Al Maidah Ayat 48

Ilustrasi contoh perilaku surat Al Maidah ayat 48. Sumber foto: Pexels/The Lazy Artist Gallery
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA Kelas X oleh Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen (2017) surat Al Maidah ayat 48 memerintahkan kepada orang mukmin agar melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah Swt., baik pekerjaan yang bertalian dengan urusan agama maupun pekerjaan yang pertalian dengan urusan kehidupan duniawi.
Adanya surat inilah mereka dapat sukses dan memperoleh hasil balasan sesuai dengan yang diharapkannya. Berikut adalah beberapa contoh perilaku surat al-maidah ayat 48 yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT

1. Mengamati, Meniru dan Memodifikasi Amal Kebaikan yang telah Dilakukan oleh Orang Lain

Contoh perilaku surat al-maidah ayat 48 yang bisa diterapkan dalam kehidupan ialah engamati, meniru dan memodifikasi amal kebaikan yang telah dilakukan oleh orang lain. Ini bertujuan untuk memudahkan dan memotivasi seseorang dalam beramal saleh. Jika sudah mengetahui amal saleh yang dilakukan oleh orang lain, seseorang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas amal tersebut agar lebih baik dan nilai manfaatnya menjadi lebih besar.

2. Istiqamah Terhadap Amal yang Telah Dilakukan

Kualitas dari amal kebaikan akan semakin meningkat apabila seseorang melakukan dengan konsisten. Dengan memperbaiki kualitas amal dalam diri dapat menghadirkan banyak manfaat salah satunya, memperoleh ridha dan pahala dari Allah Swt.

3. Mengawali Suatu Amalan dengan Membaca Bismillah dan Berdoa

Jika ingin diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan dari Allah Swt maka sebagai umat muslim hendaknya membaca basmalah dan berdoa sebelum melakukan amal kebaikan.
ADVERTISEMENT
Doa sendiri diartikan sebagai kekuatan spiritual yang akan mendorong seseorang untuk berusaha maksimal hingga amal tersebut paripurna. Dengan berdoa, seseorang juga dapat meningkatkan nilai pahala atas amal yang telah dilakukannya dengan ikhlas.

4. Melakukan Amal Kebaikan dengan Semangat dan Optimis.

Sikap optimis dan semangat akan membuat seseorang menjadi yakin bahwa dirinya mampu mengerjakan amal kebaikan dengan tuntas. Bahkan hal tersebut bisa menumbuhkan rasa senang dan bahagia karena telah berhasil menyelesaikan sebuah amal kebaikan.

5. Berlomba dalam Bersedekah

Pada dasarnya sifat peduli terhadap orang lain dapat memotivasi seseorang untuk bersedekah. Dengan bersedekah seseorang akan mendapatkan harta yang melimpah.
Itulah penjelasan singkat mengenai contoh perilaku surat Al Maidah ayat 48. Surat ini memerintahkan umat muslim untuk melaksanakan amal dan pekerjaan mereka dengan cermat, jujur, dan ikhlas karena Allah Swt. (NTA)
ADVERTISEMENT