5 Contoh Permainan Tradisional Indonesia yang Populer

Contoh permainan tradiosional. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Pixabay

Permainan tradisional merupakan salah satu budaya yang lahir dari kebiasaan mayarakat setempat. Sehingga contoh permainan tradisional di satu wilayah dengan lainnya tidak akan sama.

Dikutip dari buku Permainan Tradisional Indonesia oleh Dra. Tiarma Rita Siregar (1998:1), permainan tradisional adalah permainan yang dilakukan dengan berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun menurun dan dapat memberikan rasa puas atau senang bagi si pemain.

Contoh Permainan Tradisional di Indonesia

Contoh permainan tradisional. Foto hanya ilustrasi. Sumber: Pixabay

Permainan tradisional memiliki manfaat yang baik untuk perkembangan anak, baik secara sosial, emosi, hingga fisik. Di Indonesia, terdapat banyak contoh permainan tradisional yang sering dimainkan. Berikut penjelasannya.

1. Lompat Karet

Lompat karet adalah permainan tradisional yang hampir dimainkan oleh seluruh wilayah. Untuk memainkannya, diperlukan tali yang terbuat dari karet. Cara membuatnya harus dirangkai hingga kokoh dan dapat digunakan.

2. Benteng/Gobak Sodor

Gobak sodor adalah permainan tradisional yang tak membutuhkan alat. Permainan ini dilakukan dua orang dengan cara mencari lawan hingga mengejarnya ke arah benteng musuh. Dalam memainkannya, perlu gerakan cepat dan lincah agar terhindar dari tangkapan lawan.

3. Gasing

Gasing merupakan permainan yang menggunakan satu alat dari kayu. Caranya memainkannya adalah dengan mengayunkan gasing yang telah terlilit tali ke arah tanah. Gasing yang berputar paling lama, yang akan memenangkan pertandingan.

4. Egrang

Egrang adalah permainan yang menggunakan sepasang alat dari bambu. Alat tersebut berbentuk khusus yang digabungkan potongan bambu kecil sebagai pijakan. Sehingga, egrang dimainkan dengan berdiri di atas pijakan bambu atau batok kelapa yang terpasang.

5. Dakon

Contoh permainan tradisional selanjutnya adalah dakon. Permainan ini menggunakan sebuag alat dari kayu dengan ukuran tertentu. Biasanya, memiliki panjang 50 cm, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm. Pada alat tersebut akan dilubangi dengan jumlah minimal 12 buah.

Cara melakukannya adalah dengan dua orang pemain. Setiap pemain akan mengisi lubang kecil tersebut dengan biji secara berurutan. Permainan akan berakhir sampai semua lubang kosong dari biji yang berada di lubang besar.

Baca Juga: Mengenal Congklak, Permainan Tradisional Anak Indonesia

Contoh permainan tradisional di atas adalah jenis kebudayaan yang hingga kini jarang dimainkan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga dan melestarikan permainan ini agar tidak punah. (NUM)