Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
5 Contoh Teater Tradisional beserta Asal Daerah dan Filosofinya
10 Desember 2023 18:42 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Lenong adalah contoh teater tradisional yang memiliki filosofi budaya yang tinggi masyarakat Betawi. Demikian juga teater tradisional dari seluruh penjuru nusantara. Tak hanya sebagai sajian panggung yang memukau, namun juga mengusung falsafah hidup bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Sejarah Seni Teater Indonesia, Tri Nanang B. S. (2022:10), teater yang berkembang di kalangan rakyat disebut dengan teater tradisional. Seperti sejarah teater barat, teater tradisional di Indonesia bermula dari ritual-ritual keagamaan atau adat istiadat.
Itulah mengapa pertunjukan seni ini memiliki filosofi sebagai menjadi nilai-nilai luhur yang berlaku pada masyarakat Indonesia.
Contoh Teater Tradisional beserta Asal Daerah dan Filosofinya
Contoh teater tradisional seperti Lenong dari Betawi tak hanya sebuah pertunjukan seni biasa. Seniman masa itu menjadikan kesenian sebagai ajakan untuk melawan penjajah, ajakan hidup mulia dengan kejujuran, pesan untuk mengobarkan semangat, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa contoh teater tradisional beserta asal daerah dan filosofi yang ada di dalam ceritanya.
ADVERTISEMENT
1. Randai dari daerah Sumatera Barat
Dikutip dari Buku Ajar Randai Teater Tradisional Rakyat Minangkabau Sumatera Utara, Zulkifli, dkk (2021: 1) penutur dialog dalam pertunjukan Randai oleh pemain-pemainnya mengambil pengandaian atau perumpamaan kepada cerminan kehidupan dalam masyarakat.
Pertunjukan Randai sebagai sarana penyampaian pelajaran adat istiadat masyarakat Minangkabau dalam bentuk dialog, lagu-lagu dan tarian. Melalui seni masyarakat ingin adat istiadat tetap lestari di kalangan generasi penerus.
2. Lenong dari Betawi (DKI Jakarta)
Lenong adalah contoh pertunjukan teater tradisional yang menampilkan perpaduan antara kesenian Gambang Kromong dan lawakan. Istilah lenong berasal dari nama pedagang China bernama Lien Ong yang biasa mengadakan pertunjukan teater untuk menghibur keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Filosofi yang terkandung dalam pertunjukan lenong adalah kebaikan selalu menjadi pemenang dalam setiap pertikaian. Cerita dalam Lenong berisi pesan moral, seperti menolong yang lemah, dan contoh manusia tercela seperti orang yang rakus dan sewenang-wenang.
ADVERTISEMENT
3. Ketoprak Jawa Tengah
Ketoprak adalah seni pertunjukan yang berasal dari Jawa Tengah. Berawal dari gadis-gadis desa yang memainkan lesung sambil memainkan cerita. Dalam perkembangannya menjadi seni pertunjukan sarat makna. Disajikan dengan bahasa jawa lengkap dengan gending jawa sebagai pengiringnya.
Cerita yang dipentaskan berasal dari legenda, seperti Ramayana dan Mahabharata. Pesan moral yang terdapat dalam setiap cerita yang disajikan menjadi filosofi yang ingin terus dilestarikan oleh masyarakat jawa.
4. Ludruk Jawa Timur
Ludruk sekilas mirip dengan ketoprak. Berisi pertunjukan teater diiringi alat musik tradisional. Yang berbeda adalah pada cerita yang dipentaskan. Cerita yang dipentaskan dalam seni tradisional Ludruk berasal dari kehidupan sehari-hari, atau sejarah perjuangan. Apa yang dipentaskan ceritanya bersifat nyata.
5. Makyong dari Riau
Mak Yong adalah seni tradisional rakyat Melayu Riau. Bentuk pertunjukannya berupa gabungan seni tari dan seni musik. Dalam pementasannya pemain teater tradisional Mak Yong menyampaikan tutur cerita lewat nyanyian.
ADVERTISEMENT
Mak Yong awalnya merupakan upacara ritual yang disebut buka tanah. Dalam perkembangannya beberapa unsur ritual seperti tarian masih dibawakan dalam pertunjukan tersebut. Kisah yang diangkat dalam teater daerah Riau ini adalah dongeng tentang kehidupan di kerajaan.
Baca juga: Pengertian Paduan beberapa Ragam Gerak Tari
Demikian 5 contoh teater tradisional beserta asal daerah dan filosofi yang terkandung dalam kesenian daerah tersebut. Semoga bermanfaat.
(STA)