Konten dari Pengguna

5 Contoh Tradisi Lokal yang Unik dari Berbagai Daerah di Indonesia

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
29 November 2023 16:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh tradisi lokal di Indonesia. Foto: Unplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh tradisi lokal di Indonesia. Foto: Unplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada berbagai contoh tradisi lokal unik di Indonesia seperti kebo-keboan. Biasanya, tradisi tersebut dilakukan secara turun-temurun dan sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat.
ADVERTISEMENT
Tradisi lokal juga dikenal sebagai kebiasaan yang terikat dengan siklus kehidupan maupun kegiatan masyarakat. Pada umumnya, tradisi lokal akan berkaitan erat dengan beberapa peristiwa besar, seperti pernikahan, kelahiran, pertumbuhan anak, hingga kematian.

Contoh Tradisi Lokal dari Berbagai Daerah di Indonesia

Ilustrasi contoh tradisi lokal di Indonesia. Foto: Unplash
Mengutip dari buku Tradisi, Agama, dan Akseptasi Modernisasi pada Masyarakat Pedesaan Jawa karangan Bungaran Antonius Simanjuntak (2016:145), tradisi lokal ada karena warisan dari nenek moyang yang harus diikuti karena dianggap dapat memberikan pedoman hidup bagi mereka yang masih hidup.
Tradisi lokal bisa berupa doktrin, pengetahuan, serta bentuk praktik yang dapat ditransmisikan dari generasi ke generasi.
Dalam tradisi ini selalu dinilai sangat baik oleh mereka yang memilikinya, bahkan dianggap tidak bisa diubah atau ditinggalkan oleh mereka. Adapun contoh tradisi lokal dari berbagai daerah di Indonesia bisa diketahui sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Kerik Gigi (Suku Mentawai, Sumatra Barat)

Di suku Mentawai, wanita diharuskan untuk meruncingkan gigi atau mengerik gigi mereka. Gigi yang runcing dianggap sebagai simbol wanita cantik.
Selain agar terlihat cantik, mengerik gigi juga bertujuan agar wanita mendapatkan kedamaian jiwa. Sayangnya, tradisi ini mulai ditinggalkan oleh warga Mentawai. Namun, ada beberapa wanita yang masih melaksanakan tradisi tersebut, khususnya istri kepala desa.

2. Lompat Batu (Nias, Sumatra Utara)

Lompat batu adalah salah satu tradisi lokal yang terkenal dan unik dari Pulau Nias, Sumatra Utara. Konon, tradisi ini telah dilaksanakan secara turun-temurun.
Biasanya, tradisi ini dilakukan oleh pemuda atau laki-laki saja. Anak laki-laki yang berumur tujuh tahun di Nias sudah berlatih melompat tali.
Ketinggian tali tersebut akan bertambah seiring bertambahnya usia mereka. Kemudian, mereka akan melompati batu setinggi 2 meter dan lebar 60-90 cm tersebut.
ADVERTISEMENT

3. Pesta Bakar Batu (Papua)

Pesta bakar batu adalah salah satu tradisi unik masyarakat Papua sebagai berikut melimpah dari yang Maha Kuasa. Selain itu, pesta bakar batu juga dilakukan saat ada acara-acara penting, seperti pernikahan ataupun penyambutan tamu agung.

4. Tiwah (Kalimantan Tengah)

Tiwah merupakan sesi mengantarkan roh leluhur sanak saudara yang telah meninggal dunia ke alam baka dengan cara menyucikannya kemudian memindahkan sisi jasa dari liang kubur menuju sebuah tempat bernama Sandung.
Ritual kematian ini didasarkan pada kepentingan agama Kaharingan, agama yang dianut sejak masa leluhur masyarakat Dayak.

5. Kebo-keboan (Jawa Timur)

Tradisi unik kebo-keboan berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Tradisi ini dilakukan masyarakat suku Using di Banyuwangi.
Ritual dilaksanakan setiap tahun oleh warga desa. Tradisi kebo-keboan diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18 dan penyelenggaraannya biasa dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 1-10, bulan Asyura.
ADVERTISEMENT
Tujuan ritual kebo-keboan ini sebenarnya untuk meminta hujan turun saat musim kemarau agar petani dapat segera bercocok tanam. Adapun ritual ini memiliki makna untuk keselamatan desa dan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah.
Contoh tradisi lokal di atas memiliki keunikan dan tujuannya sendiri-sendiri. Masyarakat selalu beranggapan bahwa tradisi turun-temurun ini harus dilakukan, sehingga ada beberapa tradisi lokal yang masih melekat dalam benak masyarakat Indonesia. (NTA)