Konten dari Pengguna

5 Dampak Negatif IPTEK dalam Bidang Pendidikan dan Solusinya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
21 Januari 2024 15:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dampak negatif iptek dalam bidang pendidikan - Sumber: pixabay.com/cherylt23
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dampak negatif iptek dalam bidang pendidikan - Sumber: pixabay.com/cherylt23
ADVERTISEMENT
Selain membawa banyak hal positif, ternyata ada juga beberapa dampak negatif IPTEK dalam bidang pendidikan. Sebenarnya, dampak negatif ini bukanlah dari IPTEK itu sendiri, melainkan hasil dari penerapan teknologi dalam pendidikan.
ADVERTISEMENT
Penerapan dan integrasi IPTEK yang kurang tepat di bidang pendidikan, akhirnya hanya akan membawa pengaruh yang kurang baik. Akhirnya perkembangan teknologi hanya berperan sebagai suatu hal yang kurang positif.

Dampak Negatif IPTEK dalam Bidang Pendidikan

Ilustrasi dampak negatif iptek dalam bidang pendidikan - Sumber: pixabay.com/nicolagiordano
Pada abad ke-20 dan ke-21 terjadi Revolusi Digital dalam kehidupan. Hal tersebut ditandai oleh kemajuan teknologi komputer, komunikasi digital, dan internet. Perubahan ini berpengaruh pada cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan mengakses informasi.
Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam kehidupan telah membawa dampak positif. Tapi juga tidak bisa dimungkiri sudah menimbulkan beberapa dampak negatif. Termasuk di bidang pendidikan.
Berdasarkan buku Pengembangan Potensi Diri Anak dan Remaja, Dr. Maryam B. Gainau, M.Pd., 2020, inilah beberapa dampak negatif IPTEK dalam bidang pendidikan yang sebenarnya bisa diatasi dengan solusi yang baik.
ADVERTISEMENT

1. Kesenjangan Akses

Adanya kesenjangan akses terhadap teknologi di antara berbagai kelompok masyarakat atau wilayah dapat meningkatkan kesenjangan pendidikan. Siswa yang tidak memiliki akses ke perangkat dan konektivitas internet dapat tertinggal dalam pembelajaran.
Solusinya yang bisa dilakukan adalah memberikan akses teknologi secara merata. Termasuk menyediakan perangkat dan konektivitas internet kepada seluruh siswa.

2. Ketergantungan pada Teknologi

Ketergantungan berlebihan pada teknologi dalam pembelajaran dapat membuat siswa kurang terampil dalam keterampilan sosial dan interaksi langsung. Selain itu, mereka bisa kehilangan kemampuan untuk memecahkan masalah tanpa bantuan teknologi.
Cara untuk mengatasinya adalah mengintegrasikan pembelajaran teknologi dengan pengembangan keterampilan sosial dan kritis. Sebaiknya dibuat kurikulum yang seimbang antara penggunaan teknologi dan pembelajaran konvensional.

3. Keamanan dan Privasi

Penggunaan teknologi dalam pendidiakn dapat meningkatkan risiko keamanan dan privasi. Terutama ketika data pribadi siswa terlibat. Keamanan data dan privasi siswa menjadi perhatian utama.
ADVERTISEMENT
Solusinya adalah dengan cara menerapkan kebijakan keamanan data yang ketat. Termasuk memberikan pelatihan kepada guru dan siswa tentang praktik keamanan online, serta melibatkan orang tua dalam pemantauan privasi siswa.

4. Ketidaksetaraan Pengetahuan Guru

Tidak semua guru memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan teknologi yang sama. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan antara guru yang paham teknologi dan mereka yang kurang terampil.
Hal ini bisa diatasi dengan memberikan pelatihan teknologi secara berkala kepada guru.

5. Plagiasi dan Kemalasan Belajar

Ketersediaan informasi secara online dapat meningkatkan risiko plagiasi. Siswa cenderung akan mengandalkan salinan atau informasi dari internet tanpa pemahaman mendalam.
Solusi yang bisa diterapkan adalah dengan menetapkan kebijakan yang ketat terhadap tindakan plagiat. Lalu emberikan penekanan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.
ADVERTISEMENT
Penggunaan IPTEK dalam pendidikan memerlukan pendekatan yang bijaksana dan terintegrasi. Dengan begitu, berbagai dampak negatif IPTEK dalam bidang pendidikan bisa diatasi. Lalu dapat memaksimalkan manfaat positif dari IPTEK. (DNR)