Konten dari Pengguna

5 Jenis Asesmen dalam Pembelajaran untuk Perkembangan Peserta Didik

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
6 Juli 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi jenis asesmen dalam pembelajaran. Sumber: Pexels/Max Fischer
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jenis asesmen dalam pembelajaran. Sumber: Pexels/Max Fischer
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenis asesmen dalam pembelajaran penting untuk memahami dan memantau perkembangan peserta didik. Melalui asesmen ini, pendidik dapat mengukur pencapaian kompetensi, mengidentifikasi kebutuhan belajar, dan merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Buku Asesmen Pembelajaran Pada Kurikulum Merdeka, Yusuf Baruta, (2021: 4), asesmen sering disebut sebagai salah satu bentuk penilaian. Istilah asesmen diartikan sebagai penilaian proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa.

5 Jenis Asesmen dalam Pembelajaran

Ilustrasi jenis asesmen dalam pembelajaran. Sumber: Pexels/Yan Krukau
Berbagai jenis asesmen dalam pembelajaran memiliki peran penting dalam perkembangan siswa. Berikut adalah beberapa jenis asesmen untuk memastikan proses pembelajaran yang efektif.

1. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian siswa secara keseluruhan dan mengukur apa yang telah dipelajari siswa pada akhir unit. Contoh-contoh asesmen sumatif, yaitu tes akhir semester, ujian nasional, dan ujian kenaikan kelas.

2. Asesmen Formatif

Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
Contoh dari asesmen formatif, yaitu penilaian diri, penilaian antar teman, presentasi, membuat peta konsep, graphic organizer, penilaian kinestetik, dan papan bicara, jawaban bersama, contoh dan bukan contoh, tunjuk lima jari, menyebutkan hal-hal yang sudah dipelajari, uraian singkat, ringkasan singkat, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT

3. Asesmen sebagai Proses Pembelajaran (Assessment as Learning)

Asesmen ini membantu siswa menjadi lebih sadar akan kebutuhan, kekuatan, dan minat belajar, sehingga dapat mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas pertumbuhan pendidikan siswa sendiri.
Contoh dari asesmen sebagai proses pembelajaran, seperti serangkaian pertanyaan konseptual untuk menilai pemahaman dasar-dasar fisika di awal pembelajaran, dan guru melakukan survei untuk memahami asumsi siswa tentang konsep seperti perilaku menyimpang.

4. Asesmen untuk Proses Pembelajaran (Assessment for Learning)

Asesmen digunakan untuk membantu siswa memperbaiki proses belajar. Contohnya, tes di awal pembelajaran untuk mengetahui pemahaman siswa tentang konsep yang akan dipelajari.
Selain itu, penilaian formatif untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang kekuatan dan kelemahan mereka dalam memahami konsep.

5. Asesmen pada Akhir Proses Pembelajaran (Assessment of Learning)

Asesmen digunakan untuk menilai hasil belajar siswa pada akhir suatu unit atau pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Contohnya, tes akhir semester, ujian akhir semester, ujian kenaikan kelas, ujian nasional, dan tugas akhir atau proyek akhir.
Lima jenis asesmen dalam pembelajaran sangat penting dalam perkembangan peserta didik di dunia pendidikan. Dengan memanfaatkan penilaian jenis asesmen di atas, pendidik dapat mendukung dan memastikan proses pembelajaran dapat dilakukan lebih efektif. (ERI)