Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
5 Kelemahan dari Keberagaman Budaya di Indonesia yang Harus Diwaspadai
28 Januari 2024 16:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman budaya. Pluralitas dan keanekaragaman budaya menjadi ciri khas yang mencerminkan negara Indonesia. Sayangnya, ada beberapa kelemahan dari keberagaman budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kelemahan tersebut terjadi karena tidak ada persatuan dan kesatuan yang terjalin antara masyarakat. Mereka cenderung bersikap egois dan tidak memiliki jiwa nasionalisme dalam dirinya. Jika dibiarkan begitu saja, maka bisa memicu terjadinya konflik antar budaya.
Kelemahan dari Keberagaman Budaya di Indonesia yang Wajib Diketahui oleh Masyarakat Indonesia
Mengutip dari buku Fusi Horizon Hermeneutika Hans-Georg Gadamer bagi Dialog Antar Budaya, Emanuel Prasetyono (hal 128), keanekaragaman budaya adalah potensi sumber daya dan sekaligus tantangan bagi proses pembentukan bangsa Indonesia. Dalam kenyataannya, proses untuk menjadi bangsa Indonesia dengan keanekaragaman budaya tidaklah mudah.
Permasalah keanekaragaman budaya ini sering kali terjadi karena kelemahan keberagaman budaya di Indonesia. Berikut ini kelemahan dari keberagaman budaya di Indonesia yang harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
1. Adanya Diskriminasi terhadap Budaya Lain
Diskriminasi adalah tindakan nonverbal terbuka untuk mengecualikan, menghindari, atau menjauhkan. Diskriminasi dapat disebabkan karena perbedaan budaya. Bentuk-bentuk diskriminasi budaya yang biasa dilakukan cukup beragam, seperti kekerasan fisik hingga pengucilan terhadap budaya lain.
2. Memunculkan Sikap Fanatisme
Istilah fanatisme merujuk pada sikap penuh semangat yang berlebihan terhadap suatu segi pandangan atau suatu sebab. Keberagaman budaya bisa menjadi faktor penyebab timbulnya sikap fanatisme.
Sikap fanatisme dapat berlebihan seringkali mengganggap budayanya paling baik diantaranya yang lain. Misalnya, masyarakat suku Asmat menilai budayanya paling baik dibandingkan dengan suku Jawa.
3. Memunculkan Sifat Egois
Sifat egois kerap menjadi faktor penghancur kebersamaan dari berbagai budaya. Istilah egois merujuk pada sifat yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
Terkadang orang yang egois cenderung meremehkan pendapat orang lain dan menganggap pendapat mereka hanyalah sampah yang tidak ada bagusnya sama sekali. Dalam konteks budaya sendiri, seseorang yang memiliki sifat ini merasa bahwa budayanya harus diutamakan. Sedangkan budaya lain tidak perlu dipikirkan karena tidak ada gunanya sama sekali.
ADVERTISEMENT
4. Memunculkan Persaingan
Adanya kebersamaan budaya dapat memunculkan proses sosial disosiatif. Proses ini merujuk pada interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. Timbulnya perpecahan ini diakibatkan karena persaingan yang tidak sehat antar budaya satu dengan yang lainnya.
5. Memunculkan Paham Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah praktik memandang dan menilai budaya orang lain berdasarkan nilai dan kepercayaannya sendiri. Mereka cenderung menganggap rendah martabak budaya lain dibandingkan dengan budayanya.
Adanya rasa kecintaan yang berlebihan dengan budaya daerahnya justru menjadi kondisi yang memengaruhi makna dari Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: 7 Manfaat Keberagaman Budaya di Indonesia
Kelemahan keberagaman budaya di Indonesia harus diwaspadai karena bisa memicu timbulnya konflik. Maka dari itu, mereka harus menanamkan sikap persatuan dan kesatuan terhadap tanah air Indonesia. (NTA)
ADVERTISEMENT