Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
5 Kriteria Penilaian Lomba Puisi di Sekolah
19 Agustus 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kriteria penilaian lomba puisi dapat dijadikan pedoman untuk menentukan pemenang. Di setiap kriterianya, akan ada poin-poin yang diberikan. Jumlah poin yang paling besar maka akan mendapatkan gelar juara.
ADVERTISEMENT
Lomba puisi sering diadakan ketika menjelang dan di hari Kemerdekaan Indonesia. Umumnya, siswa sekolah banyak menjadi peserta untuk menyemarakkan acara yang diadakan. Tema yang diangkat mulai dari perjuangan, proklamasi, bangsa dan negara, dan masih banyak tema menarik lainnya.
Kriteria Penilaian Lomba Puisi
Dalam pelaksanaan lomba puisi , tentu saja terdapat hal-hal yang harus diperhatikan dalam penilaiannya. Tolak ukurnya dapat disesuaikan dengan peserta dan keadaan di sekitar. Oleh sebab itu, suatu lomba memerlukan kriteria.
Menurut buku Panduan untuk Menerapkan Analisis Multikriteria dalam Menilai Kriteria dan Indikator, penerbit Center for International Forestry Research (CIFOR), (hal. 8), kriteria adalah suatu prinsip atau patokan untuk menilai suatu hal.
Pada lomba puisi, penilaian tidak hanya menekankan pada isi puisi, melainkan ekspresi wajah juga termasuk dalam penilaian yang penting. Berikut ini kriteria penilaian lomba puisi dan penjelasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Artikulasi
Penilaian ini mencakup jelas tidaknya pelafalan peserta dalam membaca puisi termasuk pengucapan huruf vokal A, I, U, E, dan O. Jadi, artikulasi peserta dapat dikatakan baik apabila para pendengar bisa menangkap pelafalan mereka dengan baik.
2. Intonasi
Selanjutnya ada penilaian intonasi yang menentukan penekanan kata dan tinggi rendahnya suara saat membaca puisi. Setiap kalimat dan kata pada puisi harus dibacakan dengan intonasi yang menggambarkan pesan dan perasaan.
3. Ekspresi Wajah
Ekspresi berkaitan dengan mimik wajah saat membaca puisi. Jadi, ekspresi peserta harus tepat, profesional, dan tak terlalu berlebihan.
Contohnya ketika peserta membaca kalimat dengan pesan dan intonasi kemarahan, maka ekspresi wajah juga menunjukkan wajah yang marah, ketika membaca puisi dengan pesan sedih, maka wajah menampilkan wajah yang sedih.
ADVERTISEMENT
4. Penghayatan
Kriteria penilaian lomba puisi yang tidak kalah penting selanjutnya adalah penghayatan. Penghayatan atau penjiwaan berkaitan dengan peserta yang membawakan puisi tersebut, agar pesan yang disampaikan dapat dirasakan oleh pendengarnya.
5. Bahasa Tubuh
Peserta tidak harus diam di tempat, sebaiknya menggunakan bahasa tubuh yang tepat untuk menunjang penyampaian puisi itu. Mengayunkan tangan, mengangkat tangan, melangkah ke depan, dan gerakan tubuh lain yang selaras dengan isi puisinya.
Demikianlah lima kriteria penilaian lomba puisi. Peserta yang berhasil mendapatkan poin paling tinggi dari kelima aspek tersebut, maka ia akan menjadi pemenang. (DVA)