Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
5 Teori Pembentukan Tata Surya, dari Nebula Hingga Awan Debu
24 April 2024 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teori pembentukan tata surya diperbarui dari masa ke masa. Teori tersebut berkembang mengikuti ketersediaan peralatan berteknologi tinggi untuk keperluan pengamatan.
ADVERTISEMENT
Manusia membutuhkan waktu berabad-abad untuk memahami bumi yang ditempatinya. Maka untuk mengetahui apa yang terjadi pada tata surya dibutuhkan lebih banyak lagi penelitian dan misi ruang angkasa.
Mengenal Teori Pembentukan Tata Surya
Dikutip dari Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X, Hartono (2007:31), jagat raya atau alam semesta merupakan ruang tidak terbatas yang berisi semua materi, termasuk galaksi.
Lebih jelasnya berikut adalah beberapa teori pembentukan tata surya yang pernah dikemukakan.
1. Teori Nebula
Teori Nebula dikemukakan oleh filsuf Jerman, yaitu Immanuel Kant (1724-1804). Kant berpendapat bahwa tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas, bersuhu tinggi dan berputar lambat.
ADVERTISEMENT
Perputaran tersebut menyebabkan konsentrasi materi di beberapa tempat dan menjadi inti massa. Inti massa yang besar menjadi matahari, sedangkan yang kecil-kecil menjadi planet.
Teori Nebula juga dikemukakan oleh astronom Perancis, yaitu Pierre Simon de Laplace (1749-1827). Tata surya berasal dari bola gas bersuhu tinggi dan berputar cepat. Bagian yang lepas berubah dingin dan menjadi planet . Bola besar yang terus berputar adalah matahari.
2. Teori Planetisimal
Teori Planetisimal dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain (1900), yang menyatakan bahwa tata surya berasal dari planetisimal, yaitu bahan padat kecil yang menjadi planet. Planetisimal mengitari sebuah inti berupa gas bersuhu tinggi, yaitu matahari.
3. Teori Pasang Surut
Jeans dan Jeffreys (1917) mengemukakan bahwa tata surya awalnya hanya terdiri dari matahari. Planet-planet terbentuk karena ada bagian matahari yang terlepas akibat gravitasi bintang. Bagian itu berbentuk cerutu panjang yang menjadi bulat setelah dingin.
ADVERTISEMENT
4. Teori Bintang Kembar
Astronom Inggris, Lyttleton (1930) mengemukakan awalnya ada 2 matahari kembar. Suatu waktu ada bintang yang menabrak salah satu matahari sehingga pecah dan suhunya turun lalu menjadi planet.
5. Teori Awan Debu
Von Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper (1950) mengemukakan bahwa tata surya berasal dari gas (hidrogen dan helium) serta debu. Akibat perputaran, terjadi penyusutan sehingga berbentuk seperti cakram.
Inti cakram menggelembung menjadi matahari. Sementara penggirannya menjadi planet-planet.
Teori pembentukan tata surya akan terus berkembang jika sudah ada peralatan pengamatan baru. Penelitian antariksa membutuhkan biaya tinggi dan dedikasi para ahli. (lus)