5 Teori Pembentukan Tata Surya, dari Nebula Hingga Awan Debu

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
24 April 2024 10:39 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi teori pembentukan tata surya. Sumber: unsplash.com/Guillermo Ferla.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teori pembentukan tata surya. Sumber: unsplash.com/Guillermo Ferla.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Teori pembentukan tata surya diperbarui dari masa ke masa. Teori tersebut berkembang mengikuti ketersediaan peralatan berteknologi tinggi untuk keperluan pengamatan.
ADVERTISEMENT
Manusia membutuhkan waktu berabad-abad untuk memahami bumi yang ditempatinya. Maka untuk mengetahui apa yang terjadi pada tata surya dibutuhkan lebih banyak lagi penelitian dan misi ruang angkasa.

Mengenal Teori Pembentukan Tata Surya

Ilustrasi teori pembentukan tata surya. Sumber: unsplash.com/Nasa.
Dikutip dari Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas X, Hartono (2007:31), jagat raya atau alam semesta merupakan ruang tidak terbatas yang berisi semua materi, termasuk galaksi.
Matahari hanya merupakan satu dari 100.000 juta bintang di dalam Galaksi Bimasakti. Matahari membentuk tata surya yang berisi benda-benda langit yang mengelilingi matahari.
Lebih jelasnya berikut adalah beberapa teori pembentukan tata surya yang pernah dikemukakan.

1. Teori Nebula

Teori Nebula dikemukakan oleh filsuf Jerman, yaitu Immanuel Kant (1724-1804). Kant berpendapat bahwa tata surya berasal dari nebula, yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas, bersuhu tinggi dan berputar lambat.
ADVERTISEMENT
Perputaran tersebut menyebabkan konsentrasi materi di beberapa tempat dan menjadi inti massa. Inti massa yang besar menjadi matahari, sedangkan yang kecil-kecil menjadi planet.
Teori Nebula juga dikemukakan oleh astronom Perancis, yaitu Pierre Simon de Laplace (1749-1827). Tata surya berasal dari bola gas bersuhu tinggi dan berputar cepat. Bagian yang lepas berubah dingin dan menjadi planet. Bola besar yang terus berputar adalah matahari.

2. Teori Planetisimal

Teori Planetisimal dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain (1900), yang menyatakan bahwa tata surya berasal dari planetisimal, yaitu bahan padat kecil yang menjadi planet. Planetisimal mengitari sebuah inti berupa gas bersuhu tinggi, yaitu matahari.

3. Teori Pasang Surut

Jeans dan Jeffreys (1917) mengemukakan bahwa tata surya awalnya hanya terdiri dari matahari. Planet-planet terbentuk karena ada bagian matahari yang terlepas akibat gravitasi bintang. Bagian itu berbentuk cerutu panjang yang menjadi bulat setelah dingin.
ADVERTISEMENT

4. Teori Bintang Kembar

Astronom Inggris, Lyttleton (1930) mengemukakan awalnya ada 2 matahari kembar. Suatu waktu ada bintang yang menabrak salah satu matahari sehingga pecah dan suhunya turun lalu menjadi planet.

5. Teori Awan Debu

Von Weizsaecker (1945) dan G.P. Kuiper (1950) mengemukakan bahwa tata surya berasal dari gas (hidrogen dan helium) serta debu. Akibat perputaran, terjadi penyusutan sehingga berbentuk seperti cakram.
Inti cakram menggelembung menjadi matahari. Sementara penggirannya menjadi planet-planet.
Teori pembentukan tata surya akan terus berkembang jika sudah ada peralatan pengamatan baru. Penelitian antariksa membutuhkan biaya tinggi dan dedikasi para ahli. (lus)