Konten dari Pengguna

5 Unsur Fisik dalam Puisi yang Membangun Puisi dari Luar

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
26 Februari 2025 15:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi untuk unsur fisik dalam puisi. Sumber: pexels.xom/Wallace Chuck
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi untuk unsur fisik dalam puisi. Sumber: pexels.xom/Wallace Chuck
ADVERTISEMENT
Unsur fisik dalam puisi adalah unsur-unsur yang membangun puisi dari luar. Unsur-unsur ini dapat dilihat pembaca dari secara kasat mata. Dengan kata lain, unsur-unsur fisik adalah unsur yang membangun bentuk puisi yang dinikmati pembaca.
ADVERTISEMENT
Unsur -unsur fisik puisi adalah sekumpulan metode atau cara yang digunakan penyair untuk menyampaikan maksud dalam puisi. Selain itu, unsur fisik juga berfungsi menambah nilai estetika dalam puisi.

Mengenal Unsur-unsur Fisik dalam Puisi

Ilustrasi untuk unsur fisik dalam puisi. Sumber: pexels.com/Marta Branco
Menurut buku Memahami Unsur Fisik dan Batin Puisi oleh Satrio (2022: 32), puisi disusun dari kata-kata dengan bahasa yang indah dan bermakna yang dituliskan dalam bentuk bait. Ada dua unsur pembentuk puisi, yaitu unsur batin dan unsur fisik.
Unsur fisik puisi adalah unsur-unsur yang membentuk puisi dari luar. Unsur-unsur ini berkaitan dengan keindahan dan kata-kata sebagai sarana penyair menyampaikan makna atau pesan dari puisi yang ditulisnya.
Unsur-unsur fisik yang membentuk puisi ini dapat membuat pembaca mudah membedakan mana karya puisi dan mana yang bukan. Menurut buku Berfikir Cerdas dengan Bahasa Indonesia oleh Rahma Barokah T.J. (2021: 245), terdapat lima unsur fisik dalam puisi, yaitu sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang memiliki peran utama dalam penulisan puisi. Pemilihan diksi mempertimbangkan berbagai aspek estetik. Pemilihan kata yang tepat bermanfaat untuk membedakan makna dan gagasan yang ingin disampaikan kepada pembaca.
Makna dalam puisi dibedakan menjadi makna denotasi dan makna konotasi. Pemilihan kata yang tepat juga dilakukan untuk mempengaruhi pembaca dan menimbulkan imajinasi yang tepat dalam pikiran pembaca.

2. Pengimajian/Pencitraan

Pengimajian/pencitraan dalam puisi dapat didefinisikan sebagai kata atau susunan kata yang dapat mengungkapkan atau memperjelas pengalaman imajinasi. Citraan puisi berkaitan erat dengan daya tangkap panca indera manusia.
Dengan imajinasi, kata-kata yang disusun dalam puisi dapat terasa lebih objektif sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, dan merasakan apa yang ditulis penyair dalam puisi.
ADVERTISEMENT

3. Kata Konkret

Kata-kata konkret digunakan untuk membangkitkan imaji pembaca. Jika imaji muncul dari pengimajinasian yang diciptakan penyair lewat puisinya, maka kata-kata konkret adalah seba terjadinya pengimajinasian tersebut.
Dengan kata-kata yang dikonkretkan, pembaca dapat membayangkan dengan jelas peristiwa, keadaan, atau suasana yang digambarkan penyair dalam puisi.

4. Majas

Majas atau gaya bahasa digunakan untuk menyampaikan perasaan, pengalaman batin, harapan, atau semangat hidup yang diungkapkan melalui kata-kata yang bermakna kiasan.

5. Tipografi

Tipografi atau tata letak/tata wajah adalah letak atau susunan kata dalam puisi. Berbeda dengan prosa yang mewujudkan kalimat dalam baris, puisi mewujudkan kalimat dalam bentuk larik. Larik diwujudkan dalam bait, inilah yang membedakan puisi dengan karya sastra lainnya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada lima unsur fisik dalam puisi, yaitu diksi, pengimajian, kata konkret, majas atau gaya bahasa, dan tipografi. Semoga dapat menambah wawasan mengenai unsur-unsur fisik yang membangun puisi dari luar. (IND)
ADVERTISEMENT