Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
50 Contoh Sandhangan Wyanjana dalam Huruf Bahasa Jawa
6 Juni 2024 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi contoh sandhangan wyanjana. Sumber: unsplash.com/BudiPuspaWijaya.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hznfb9bbs9857ydavcb6j8ff.png)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam aksara Jawa ada istilah-istilah yang harus dihafalkan terkait dengan kata-kata dalam bahasa Jawa. Sebenarnya jumlah huruf dalam aksara Jawa tidak banyak, tapi butuh pemahaman tentang cara menambahkan huruf atau pasangan tertentu.
Mengenal Contoh Sandhangan Wyanjana
Dikutip dari Belajar Bahasa Daerah (Jawa) untuk Mahasiswa PGSD dan Guru SD, Rian Damariswara (2020:41), aksara Jawa terdiri dari beberapa bagian, yaitu aksara legena, sandhangan, pasangan, angka, murda dan swara.
Sandhangan memberi tanda kepada penulis untuk mengubah atau menambah bunyi huruf. Jumlah sandhangan ada 12, salah satunya sandhangan wyanjana. Sandhangan wyanjana ada 3, yaitu cakra, keret dan pengkal.
Berikut adalah beberapa contoh sandhangan wyanjana yang dapat dijadikan bahan belajar huruf bahasa Jawa .
1. Cakra (Berbunyi Ra)
Lambang cakra ꦿ diletakkan di bawah huruf yang berubah bunyi.
ADVERTISEMENT
Contoh:
2 Keret (Berbunyi Rê)
Lambang keret ꦽ diletakkan di bawah huruf yang berubah bunyi.
Contoh:
3. Pengkal (Berbunyi Ya)
Lambang pengkal ꦾ diletakkan di bawah huruf yang berubah bunyi.
Contoh:
Contoh sandhangan wyanjana akan didapatkan lebih banyak jika memiliki kosakata bahasa Jawa yang banyak pula. Bahasa lisan dan tulisan sering ada sedikit perbedaan tapi sebaiknya fokus dengan cara menulisnya lebih dahulu jika ingin menguasai sandhangan ini. (lus)
ADVERTISEMENT