Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
6 Ciri-ciri Bioteknologi Konvensional Lengkap dengan Contohnya
13 Agustus 2023 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu biologi , terdapat sejumlah materi yang kerap dipraktikkan secara langsung dalam kehidupan manusia. Salah satunya adalah bioteknologi konvensional. Tentunya terdapat sejumlah ciri-ciri bioteknologi konvensional yang perlu dikenali.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, maka seseorang bisa tahu apa saja contoh penggunaan bioteknologi konvensional yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, nyatanya penggunaan teknologi yang satu ini, tanpa disadari sering ditemukan di lingkungan sekitar.
Ciri-Ciri Bioteknologi Konvensional dan Contohnya dalam Ilmu Biologi
Bioteknologi konvensional merupakan cabang bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk dan jasa yang dapat bermanfaat bagi manusia dan lingkungan. Adapun beberapa contoh penggunaan teknologi ini adalah pembuatan kecap, tempe, dan juga keju.
Nah, berikut ini adalah ciri-ciri bioteknologi konvensional yang dikutip dari buku Ekoliterasi dalam Pembelajaran Kimia dan Biologi Pendidikan Dasar, Yanti Fitria (2020:121).
1. Integrasi Pengetahuan Tradisional
Ciri pertama dari bioteknologi konvensional adalah mengintegrasikan kearifan tradisional dengan metode ilmiah modern. Hal inilah yang memicu terciptanya solusi inovatif untuk tantangan, seperti perlindungan tanaman dan pengelolaan penyakit.
ADVERTISEMENT
2. Fokus pada Perkembangbiakan Selektif
Pemuliaan selektif menjadi ciri khas bioteknologi konvensional selanjutnya yang perlu dikenali. Sebab, hal ini melibatkan persilangan organisme yang disengaja untuk meningkatkan sifat-sifat tertentu.
Teknik ini sudah mengarah pada pengembangan tanaman dengan hasil tinggi serta ternak yang kuat dengan karakteristik yang diinginkan peternak.
3. Manipulasi Mikroorganisme
Pada dasarnya, mikroorganisme memiliki peranan penting dalam bioteknologi konvensional. Hal inilah yang membuat para ilmuwan memanipulasi entitas kecil ini untuk menghasilkan antibiotik, enzim, dan berbagai senyawa berharga lain. Bahkan proses ini sudah merevolusi proses farmasi dan industri.
4. Menggunakan Alat Tradisional yang Sederhana
Proses pembuatan produk dengan metode bioteknologi konvensional memang umumnya menggunakan alat-alat sederhana yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti ember, panci, gelas, baskom, dan lainnya.
Misalnya dalam pembuatan yogurt yang mayoritas alatnya menggunakan panci, toples, termometer, dan alat pengaduk.
ADVERTISEMENT
5. Tidak Butuh Keahlian Khusus
Dalam prosesnya, metode yang satu ini tidak membutuhkan keahlian khusus karena dilakukan dengan cara yang sederhana. Jadi, siapa saja bisa melakukan metode bioteknologi konvensional ini.
6. Menggunakan Prinsip Fermentasi
Bioteknologi konvensional banyak menggunakan prinsip fermentasi, yakni proses yang menghasilkan energi untuk memecah senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana dalam kondisi tanpa oksigen.
Nantinya, dari proses fermentasi tersebut, akan didapat produk akhir bioteknologi konvensional berupa produk utama atau sampingannya.
Demikian penjelasan tentang ciri-ciri bioteknologi dan contohnya dalam ilmu biologi yang menarik untuk dipelajari. (Anne)