Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
6 Contoh Drama Tradisional Jawa Timur beserta Ciri-cirinya
12 Agustus 2023 16:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi contoh drama tradisional. Sumber: Pexels/Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h7kxz0a5enethpswr3ecmzmf.jpg)
ADVERTISEMENT
Ludruk merupakan contoh drama tradisional Jawa Timur yang berasal dari Surabaya. Sebelum dimulai, ludruk lazimnya diawali dengan tari remo, atraksi bedayan, dan adegan lawakan.
ADVERTISEMENT
Cerita dalam ludruk umumnya mengambil cerita kehidupan rakyat sehari-hari atau cerita perjuangan yang diselingi dengan lawakan dan gamelan sebagai musik. Selain ludruk, Jawa Timur memiliki beberapa drama tradisional. Apa saja drama tradisioanal yang lain?
Ciri-Ciri Drama Tradisional
Sama halnya drama pada umumnya, drama tradisional menjadi bagian dari karya sastra yang mengandung unsur tema, alur, dialog, konflik, tokoh dan lainnya.
Dikutip dari buku Konsep Dasar Kesusastraan: Paling Mutakhir oleh Rian Damariswara, M.Pd (2018:126) ciri khas drama tradisional yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Contoh Drama Tradisional
Setelah memahami pengertian dan ciri-ciri drama tradisional, ada beberapa contoh drama tradisional. Di Jawa Timur terdapat sederet contoh drama tradisional yang populer dikenal secara luas yaitu Ludruk. Berikut contoh lain yang wajib diketahui.
1. Lerok Jombang
Lerok Jombang juga disebut besut berasal dari daerah Jombang. Drama ini muncul tahun 1907, saat itu seorang petani bernama Santik mengandalkan kemampuannya melucu dan membuat parikan dengan berkeliling kampung dengan tujuan untuk menambah penghasilan.
Pada perkembangannya, Santik bertemu dengan Amir (ahli kendang) dan Pono (yang berdandan seperti Perempuan). Sejak saat itu, lerok yang dibawakan Santik semakin menarik, karena tidak monoton berupa monolog, melainkan dialog bersama Amir dan Pono.
2. Ludruk
Ludruk merupakan metamorfosa dari lerok Jombang yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Seni drama tradisional ini dikemas lebih komprehensif, baik dari isi atau pesan yang ditampilkan, musik maupun tokoh dalam pertunjukan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, sisi humor pada pertunjukan ini masih sangat kental. Ciri-ciri ludruk di antaranya terdapat tokoh atau pemeran wanita yang diperankan oleh pria, pertunjukkan diawali dengan Tari Ngremo, ada adegan bedayan, ada adegan lawakan, dan lain sebagaianya.
3. Glipang
Glipang merupakan seni pertunjukan tradisional dari Kabupaten Probolinggo. Hampir mirip dengan ludruk, glipang juga bercerita tentang kehidupan sehari-hari, namun kental dengan pesan religi.
Sebagaimana asalnya, glipang pertama kali muncul di kalangan santri pondok pesantren, Jenis drama tradisional Jawa Timur ini disajikan dalam bentuk tari yang diiringi musik dan disertai dengan dialog dalam bahasa Jawa, Madura dan disisipi sedikit bahasa Arab.
4. Kentrung
Kentrung adalah kesenian rakyat daerah pesisir timur, Surabaya dan Jawa Timur yang termasuk dalam seni drama, yang dimainkan oleh dalang kentrung yang mendongeng dengan mengikuti urutan pakem dan diselingi oleh parikan ataupun candaan di tengah-tengah cerita.
ADVERTISEMENT
Pertunjukkan kentrung seperti pertunjukkan wayang, hanya tidak menggunakan wayang. Kentrung mengandalkan kemampuan bertutur kata dan permainan alat musik, namun pada kenyataannya kesenian wayang lebih populer daripada kesenian kentrung.
5. Wayang Topeng
Wayang topeng ini terkenal di daerah Malang dan biasa disebut Wayang Topeng Malangan. drama wayang ini diperankan oleh orang dengan mengenakan topeng. Pertunjukan ini menceritakan cerita panji, sejarah Kerajaan Jenggala dan Kediri.
Properti yang tentu saja digunakan adalah topeng dengan ciri khas Malang. Karakter wajah pada topeng lebih tampak dan warna yang mencolok. Pertunjukan wayang ini diiringi dengan gendhingan, tarian, dan ada dalang yang memimpin jalannya cerita.
6. Topeng Dhalang
Drama tradisional satu ini hampir sama dengan Wayang Topeng yang terkenal dari Madura. Wayang diperankan oleh orang dengan mengenakan topeng. Namun, sebagian besar dialog dibawakan oleh dalang.
ADVERTISEMENT
Wayang-wayang tersebut tidak berbicara, kecuali yang berperan sebagai Semar. Sebab, di bagian mulut topeng terdapat celah. Ada dua versi dari wayang ini yaitu versi Kalianget dan versi Salopeng.
Demikian ulasan 6 contoh drama tradisional Jawa Timur beserta ciri-cirinya. Sejatinya warisan budaya Indonesai seperti drama tradisional patut untut dilestarikan agar keberadaannya tetap terjaga. (MRZ)