Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
6 Contoh Penilaian Formatif Asesmen Kurikulum Merdeka
2 Maret 2024 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Serta memupuk kolaborasi, dan meningkatkan pemahaman konsep. Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka, penilaian formatif memegang peranan penting sebagai instrumen evaluasi yang berkelanjutan dengan memperhatikan proses pembelajaran holistik.
Contoh Penilaian Formatif Asesmen
Dikutip dari buku Asesmen Pembelajaran, Media Nusa (2022: 70), asesmen formatif merupakan asesmen yang digunakan untuk menilai proses kegiatan pembelajaran yang sedang diselenggarakan. Hitungannya dalam satu periode atau kurun waktu tertentu.
Berikut adalah beberapa contoh penilaian formatif dalam Kurikulum Merdeka.
1. Kuis Pendek
Guru dapat memberikan kuis singkat pada akhir setiap pelajaran untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang baru saja dipelajari. Kuis ini dapat berupa pertanyaan-pertanyaan sederhana atau soal pilihan ganda untuk mengevaluasi pemahaman konsep.
2. Diskusi Kelompok
Guru dapat mengatur diskusi kelompok kecil di mana siswa berkesempatan untuk berbagi pemikiran, bertukar ide, dan saling mengajar satu sama lain. Diskusi ini dapat memperkuat pemahaman siswa serta meningkatkan kolaborasi dan keterampilan sosial.
ADVERTISEMENT
3. Portofolio Pembelajaran
Siswa dapat diminta untuk membuat portofolio pembelajaran yang berisi contoh-contoh pekerjaannya, catatan reflektif, dan bukti pencapaian. Portofolio ini berguna dalam merefleksikan perkembangan dan kemajuan siswa sepanjang waktu.
4. Pertanyaan Terbuka
Guru dapat mengajukan pertanyaan terbuka kepada siswa selama pelajaran. Tujuannya untuk mendorong siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif.
Siswa dapat diminta untuk merumuskan jawabannya sendiri. Serta berdiskusi dengan teman sekelas untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
5. Observasi Guru
Guru dapat melakukan observasi terhadap aktivitas dan partisipasi siswa selama pelajaran. Observasi ini dapat memberikan wawasan tentang tingkat pemahaman siswa, tingkat keterlibatan, dan kebutuhan belajar individualnya.
6. Evaluasi
Siswa dapat diminta untuk memberikan umpan balik satu sama lain tentang pekerjaannya. Hal ini dapat dilakukan melalui proses evaluasi di mana siswa saling menillai dan memberikan saran konstruktif satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Demikianlah contoh penilaian formatif dalam Kurikulum Merdeka . Penilaian formatif tidak hanya mengukur pencapaian siswa, tetapi juga memperkuat keterampilan sosial, keterampilan berpikir kritis, dan pemahaman konsep yang lebih dalam. (Msr)