6 Komponen Penyusun Gas Alam

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
1 Februari 2024 10:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi komponen penyusun gas alam. Sumber: pexels.com/Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi komponen penyusun gas alam. Sumber: pexels.com/Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komponen penyusun gas alam sering membuat orang bertanya-tanya karena gas itu tidak berasa dan tidak berbau. Tentu sulit untuk mengetahui komponennya.
ADVERTISEMENT
Namun gas alam sudah mencapai skala industri besar sehingga pasti sudah diketahui komponen-komponennya. Bau gas yang dikira sebagai salah satu komponen penyusun gas alam ternyata hanyalah bahan tambahan.

Komponen Penyusun Gas Alam

Ilustrasi komponen penyusun gas alam. Sumber: pexels.com/Pixabay.
Dalam gas alam terdapat berbagai komponen penyusun. Komponen penyusun tersebut kemudian juga dipisahkan dan diolah menjadi berbagai produk gas alam yang dikenal masyarakat. Berikut penjelasannya.

1. Komponen utama penyusun gas alam.

Dikutip dari Turunan Bahan Kimia dari Industri Petrokimia, Andy Christian dan Wasis Setiadi (2019:19), gas alam diperoleh dari sumur gas dengan komponen penyusun gas alam berupa:
Metana sebagai komponen utama adalah molekul hidrokarbon dengan rantai terpendek dan teringan. Metana inilah yang dikenal dengan gas rumah kaca, polutan yang menyebabkan pemanasan global. Dengan diolah, metana menjadi bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Komponen utama tersebut kemudian diolah untuk didistribusikan ke masyarakat. Gas alam yang sampai ke konsumen tidak berasa dan tidak berbau tapi tetap mudah terbakar.

2. Komponen penyusun produk gas alam.

Secara umum ada 4 jenis gas alam yang telah diolah, yaitu:
ADVERTISEMENT
Itulah komponen penyusun gas alam yang sudah digunakan secara luas. Gas dapat dimanfaatkan dengan aman tapi masyarakat harus tetap berhati-hati. (lus)