Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
6 Tahapan Pembuatan Kompos Rumah Tangga atau Sekolah
15 Februari 2025 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tahapan pembuatan kompos di rumah atau sekolah semakin banyak diperbincangkan seiring meningkatnya kesadaran akan pengelolaan sampah organik secara ramah lingkungan. Kompos menjadi solusi sederhana dan efektif untuk mengurangi limbah dapur rumah tangga .
ADVERTISEMENT
Baik di rumah maupun di sekolah, pembuatan kompos tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi sarana edukasi tentang daur ulang dan keberlanjutan.
Urutan Tahapan Pembuatan Kompos Rumah Tangga/ Sekolah
Membuat kompos dari sampah organik rumah tangga atau sekolah adalah cara sederhana dan ramah lingkungan untuk mengelola limbah sekaligus menghasilkan pupuk alami. Berikut adalah tahapan pembuatan kompos yang dapat diterapkan di rumah atau sekolah.
1. Persiapan Alat dan Bahan
Pastikan sudah menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan. Bahan hijau, seperti sisa sayuran, kulit buah, daun hijau, sisa makanan nabati (bukan daging atau susu). Lalu bahan coklat, seperti serbuk kayu, dedaunan kering, kertas bekas, dan sekam padi.
Alat yang dibutuhkan adalah wadah kompos, seperti ember, tong, atau bak komposter. Jika perlu, gunakan komposter aerob (memiliki lubang udara) atau anaerob (tertutup rapat). jangan lupa gunakan sarung tangan dan sekop atau garpu taman.
ADVERTISEMENT
2. Pemilahan Sampah Organik
Pilih sampah organik seperti sisa makanan nabati, kulit buah, dan sayuran. Hindari memasukkan sampah anorganik seperti plastik, logam, dan kaca. Jangan memasukkan tulang, daging, minyak, dan susu karena dapat menyebabkan bau busuk dan menarik hama.
3. Pemotongan dan Pencacahan
Agar proses pembusukan berjalan lebih cepat, potong atau cacah bahan organik menjadi ukuran kecil (sekitar 2-5 cm). Ini akan mempercepat dekomposisi karena meningkatkan luas permukaan bahan yang dapat diurai oleh mikroorganisme.
4. Penyusunan Lapisan Kompos
Penyusunan bahan kompos dalam wadah atau bak harus dilakukan secara berlapis agar proses pembusukan optimal. Susunannya adalah:
ADVERTISEMENT
Ulangi langkah 1–3 hingga komposter hampir penuh. Setelah semua bahan tersusun, siram sedikit air agar kompos tetap lembap, tetapi jangan sampai terlalu basah karena bisa menyebabkan bau tidak sedap.
5. Proses Penguraian dan Perawatan Kompos
Selanjutnya proses penguraian akan dimulai. Jika menggunakan metode aerob (dengan udara), aduk kompos setiap 3–5 hari untuk memastikan sirkulasi oksigen yang baik dan menghindari bau busuk.
Sebaliknya, jika menggunakan metode anaerob (tanpa udara), tidak perlu sering diaduk. Pastikan saja wadah tetap tertutup rapat agar tidak ada serangga atau hama yang masuk.
Kompos harus tetap lembap. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air. Akan tetapi bila terlalu basah, tambahkan bahan coklat seperti kertas atau serbuk gergaji.
Berdasarkan buku Membuat Pupuk Kompos dari Limbah Masakan Rumah Tangga, Siti Nabat Muni’ah, (2021), suhu ideal untuk kompos berkisar antara 40–60°C. Jika kompos terlalu dingin, berarti proses dekomposisi berjalan lambat.
ADVERTISEMENT
6. Pemanenan Kompos
Setelah 4–8 minggu, kompos akan matang dan siap digunakan. Kompos yang sudah matang biasanya berwarna hitam atau coklat tua. Teksturnya gembur dan tidak lengket. Tidak berbau busuk, melainkan seperti aroma tanah hutan.
Saring kompos yang sudah matang untuk memisahkan bagian yang belum terurai sempurna. Bagian yang masih kasar bisa dimasukkan kembali ke dalam komposter untuk diolah lebih lanjut. Kompos ini bisa langsung digunakan sebagai pupuk alami untuk tanaman di rumah atau sekolah .
Tahapan pembuatan kompos rumah tangga/sekolah sebaiknya dipahami dengan benar. Dengan mengikuti tahapan cara membuat yang benar nantinya bisa menghasilkan kompos berkualitas tanpa bau busuk. (DNR)
ADVERTISEMENT