Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
7 Alat Ukur Kualitas Air dan Penjelasannya
6 Februari 2025 16:57 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Air adalah salah satu benda yang penting dan sangat diperlukan oleh makhluk hidup. Dalam beberapa bidang, pengukuran kualitas air sangat diperlukan. Setidaknya terdapat tujuh alat ukur kualitas air yang penting untuk diketahui dan umum digunakan untuk mengukur kualitas air.
ADVERTISEMENT
Mengukur kualitas air sangat penting untuk memastikan bahwa air memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan kelayakan bagi berbagai keperluan. Pengukuran kualitas air sangat penting dalam berbagai bidang, seperti industri, laboratorium, pertanian, perikanan, serta pengolahan air minum.
7 Alat Ukur Kualitas Air
Mengutip buku Modul Kualitas Air dan Hama Penyakit, Mulyati (2022:2), lingkungan perairan sebagai tempat hidup organisme akuatik merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan kualitasnya. Salah satu cara untuk memperhatikan kualitas air adalah dengan menggunakan alat ukur khusus.
Pada dasarnya, berbagai alat untuk mengukur kualitas air digunakan untuk mengukur berbagai parameter fisika , kimia, dan biologi dalam air untuk memastikan kelayakan dan keamanannya. Berikut ini tujuh alat ukur kualitas air beserta dengan penjelasannya yang dapat diperhatikan.
ADVERTISEMENT
1. pH Meter
pH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan air. Alat ini bekerja dengan menggunakan elektroda sensor yang mendeteksi ion hidrogen dalam air dan mengubahnya menjadi nilai pH yang ditampilkan pada layar digital.
pH air sangat penting karena dapat mempengaruhi reaksi kimia dalam air, kehidupan organisme akuatik, dan kualitas air untuk konsumsi. Air minum yang ideal memiliki pH berkisar antara 6,5 hingga 8,5.
2. TDS Meter (Total Dissolved Solids)
TDS meter digunakan untuk mengukur jumlah total zat padat terlarut dalam air, termasuk mineral, garam, dan logam. Alat ini bekerja dengan mendeteksi konduktivitas listrik dalam air, karena semakin banyak zat terlarut, semakin tinggi konduktivitasnya.
Nilai TDS diukur dalam satuan ppm (part per million), di mana air minum yang baik umumnya memiliki TDS kurang dari 500 ppm. TDS yang tinggi dapat mengindikasikan adanya kontaminasi atau tingkat mineral yang berlebihan.
ADVERTISEMENT
3. DO Meter (Dissolved Oxygen Meter)
DO meter digunakan untuk mengukur kadar oksigen terlarut dalam air, yang sangat penting bagi kehidupan akuatik. Alat ini bekerja dengan menggunakan sensor elektroda yang mendeteksi jumlah oksigen yang larut dalam air.
Oksigen terlarut yang cukup penting bagi ikan dan organisme air lainnya. Kadar DO yang ideal untuk perairan bersih berkisar antara 5 hingga 14 mg/L. Jika kadar DO terlalu rendah, hal ini bisa menyebabkan kematian biota air akibat kondisi anoksik.
4. Turbidity Meter
Turbidity meter digunakan untuk mengukur kekeruhan atau kejernihan air akibat adanya partikel tersuspensi, seperti lumpur, pasir, atau zat organik. Alat ini bekerja dengan memancarkan cahaya ke dalam air dan mendeteksi seberapa banyak cahaya yang tersebar oleh partikel dalam air.
ADVERTISEMENT
Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan NTU (Nephelometric Turbidity Units). Untuk air minum, tingkat kekeruhan yang disarankan adalah kurang dari 5 NTU. Air yang terlalu keruh dapat mengandung banyak partikel yang berpotensi membawa mikroorganisme berbahaya.
5. Conductivity Meter
Conductivity meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat konduktivitas listrik dalam air, yang berhubungan dengan jumlah ion terlarut, seperti garam dan mineral. Alat ini bekerja dengan mengukur kemampuan air dalam menghantarkan arus listrik.
Semakin banyak ion terlarut dalam air, semakin tinggi konduktivitasnya. Nilai konduktivitas biasanya dinyatakan dalam satuan µS/cm (mikrosiemens per sentimeter), dengan kisaran normal untuk air minum berkisar antara 50 hingga 800 µS/cm.
6. ORP Meter (Oxidation-Reduction Potential)
ORP meter digunakan untuk mengukur tingkat oksidasi atau reduksi dalam air, yang menunjukkan potensi air dalam menangkal zat pencemar. Alat ini bekerja dengan menggunakan elektroda sensor yang mengukur perbedaan potensial listrik dalam air.
ADVERTISEMENT
ORP dinyatakan dalam satuan milivolt (mV), dengan kisaran normal untuk air bersih berkisar antara +200 hingga +600 mV. Nilai ORP yang tinggi menunjukkan bahwa air memiliki potensi oksidasi yang kuat, yang berarti lebih mampu membunuh bakteri dan zat berbahaya.
7. Colorimeter atau Spectrophotometer
Colorimeter atau spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar zat kimia tertentu dalam air, seperti klorin, besi, atau amonia.
Alat ini bekerja dengan menggunakan cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang diserap oleh zat dalam air, kemudian menghitung konsentrasi zat berdasarkan jumlah cahaya yang terserap. Hasil pengukuran ini penting dalam pengolahan air untuk memastikan tidak ada zat beracun dalam jumlah berlebihan.
Tujuh alat ukur kualitas air ini memiliki peran penting dalam pemantauan kualitas air untuk berbagai keperluan. Dengan melakukan pengukuran kualitas air secara rutin, maka dapat membantu dalam memastikan bahwa air tetap dalam kondisi optimal. (BAI)
ADVERTISEMENT