7 Contoh Limbah Anorganik Keras beserta Pengertiannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
Konten dari Pengguna
15 Januari 2024 17:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Contoh Limbah Anorganik Keras. Sumber: unsplash.com/ C-D-X
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Contoh Limbah Anorganik Keras. Sumber: unsplash.com/ C-D-X
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Limbah beragam jenisnya, salah satunya adalah limbah anorganik keras yang mengacu pada sifat limbah tersebut. Salah satu contoh limbah anorganik keras misalnya paku berkarat.
ADVERTISEMENT
Limbah anorganik keras banyak sekali contohnya. Limbah tersebut biasanya berasal dari kegiatan rumah tangga, pembangunan gedung dan bangunan serta industri otomotif.

Pengertian dan Contoh Limbah Anorganik Keras

Ilustrasi Contoh Limbah Anorganik Keras. Sumber: unsplash.com/ Karan Bhatia
Mengutip dari buku Implementasi SDGs pada Pembelajaran Pendidikan Lingkungan karya Indriyani Rachman, Ph,D, ‎dkk. (2023), pengertian limbah keras anorganik yaitu limbah yang sifatnya sulit dihancurkan karena memiliki komposisi bahan yang sifatnya kuat.
Sebagian besar limbah keras anorganik ini tidak bisa diuraikan oleh alam dan mikroorganisme. Perlu waktu yang sangat lama agar limbah tersebut bisa hancur di alam.
Metode menghancurkan limbah keras tersebut bisa dilakukan dengan pembakaran dan pemanasan. Adapun contoh limbah anorganik keras adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Akibat sulitnya pengolahan limbah tersebut, maka cara terbaik untuk mengurainya adalah dengan daur ulang atau penghancuran manual. Penghancurannya bisa memakai api dengan dibakar.
Untuk limbah anorganik keras yang berbahan dasar besi, peleburan besi menjadi satu-satunya cara yang cocok untuk daur ulang agar besi bisa dimanfaatkan kembali menjadi benda yang lebih berguna.
Karat pada besi akan secara otomatis hancur saat dilebur karena bakteri yang menempel pada besi tidak tahan terhadap panas. Suhu panas untuk melebur besi menjadi cair sangat tinggi sehingga mikroorganisme yang menempel pada besi ikut mati.
Untuk limbah berbahan dasar kaca juga sama, pengolahannya dilakukan dengan cara dilebur hingga cair. Kemudian kaca kembali dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Dengan begitu, jumlah limbah anorganik keras akan berkurang di alam.
ADVERTISEMENT
Beban alam untuk menguraikannya menjadi lebih ringan karena dibantu oleh tangan-tangan manusia. Sehingga tidak perlu waktu yang lama untuk memusnahkan limbah tersebut.
Beberapa contoh limbah anorganik keras yang telah disebutkan di atas tidak mudah untuk dihancurkan kecuali dengan cara dilebur dan dibakar. (IMA)