7 Jenis Musik Mancanegara berdasarkan Alirannya

Ilustrasi jenis musik mancanegara berdasarkan alirannya. Sumber: Pixabay/SocialButterflyMMG

Seni musik mancanegara mengacu pada jenis musik yang berasal dari negara-negara di luar Indonesia. Jenis musik mancanegara berdasarkan alirannya salah satunya yaitu musik jazz.

Musik mancanegara telah memengaruhi dan memperkaya budaya musik di Indonesia dengan dibuktikannya musik mancanegara sering dimainkan dan didengarkan dalam berbagai acara dan konser di Indonesia.

Jenis Musik Mancanegara

Ilustrasi jenis musik mancanegara. Sumber: Pixabay/SeppH

Seni musik mancanegara memiliki beragam karakteristik dan gaya yang berbeda-beda tergantung dari negara asalnya. Contoh seni musik mancanegara yang terkenal termasuk musik klasik seperti symphony orchestra dari Austria, opera dari Italia, atau ballet dari Rusia.

Dalam buku Sejarah Musik dan Apresiasi Seni oleh Sila Widhyatama (2012:6-17) jenis musik mancanegara terbagi menjadi 7 jenis yaitu musik blues, musik ragtime, musik jazz, musik rock, musik pop, musik metal, dan musik klasik, berikut penjelasannya.

1. Musik Blues

Jimmy Hendrik salah satu pelopor musik blues. Musik blues merupakan akar munculnya musik jazz, dengan corak vokal khas Amerika yang bermula dari musik spiritual dan pujian yang muncul dari komunitas mantan budak-budak afrika di Amerika Serikat.

Musik ini juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di Semenanjung Delta Missisippi pada akhir abad 19 sekitar tahun 1895. Pada awalnya, lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrumen, kemudian baru mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.

2. Musik Ragtime

Musik ragtime adalaha musik Amerika yag dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920.

Musik ini mempunyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang berirama agak lamban. Duke Ellington merupakan salah satu musisi ragtime pada masanya. Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano.

3. Musik Jazz

Jazz adalah jenis musik yang dikembangkan oleh bangsa Amerika kulit hitam yang tertindas perbudakan. Jazz didefinisikan sebagai sebuah tindakan spontanitas dan vitalitas dalam produksi musik yang improvisasinya memainkan peran penting dalam kemerduan suara.

Jaz sangat sulit untuk ditentukan, hal ini dikarenakan improvisasi menjadi salah satu elemen kunci yang paling penting. Awal mula jazz berakar pada musik blues. Pada umumnya jazz memiliki struktur pola permainan dan ritmis yang berulang.

Dalam musik jazz seringkali instrumen musik yang digunakan adalah gitar, bass, piano, drum, dan saxophone. Musik ini terbagi menjadi musik jazz rock dan musik funk.

4. Musik Rock

Jika diterjemahkan secara Indonesia, rock sebetulnya bukan berarti batu, tetapi yang dimaksudkan yaitu ayunan gerak. Gerak ayunan musik rock adalah cepat, dengan mengutamakan efek berjenis metal (keras) penonjolan drum dengan tenaga penuh.

Instrumen musik yang digunakan dalam musik rock antara lain gitar elektrik, bass elektrik, keyboard, dan drum. Adapun jenis musik rock yaitu musik rock progresif dan musik pop rock.

5. Musik Pop

Musik pop merupakan sebutan untuk musik populer. Di tahun 90-an musik pop sebelumnya merupakan sebutan untuk musik yang sedang populer pada itu , menjadi sebuah genre musik. Musik pop memiliki unsur-unsur yang membuat pendengar menjadi ketagihan.

Musik pop seringkali menyajikan struktur lagu yang ringan, enak di dengar, dan memainkan nada-nada yang mudah diingat. Adapun cabang dari musik pop adalah musik british.

6. Musik Metal

Musik metal merupakan akar dari musik rock. Namun yang menjadi perbedaan di sini adalah hentakan drum dan bunyi gitar yang lebih keras serta vokal yang menggunakan suara growl dan scream.

Instrumen yang digunakan hampir sama dengan musik rock, namun perbedaannya terletak pada tunning gitar dan bass. Dalam musik rock gitar dan bass berada pada interval kunci G, dalam musik metal seringkali menjadi D, C, bahkan memiliki sistem tunning sendiri.

7. Musik Klasik

Dalam beberapa catatan menyebutkan, musik klasik berkembang pada puncaknya tahun 1820, saat orang Eropa memasuki zaman romantis. Di zaman itu Eropa melahirkan beberapa pemusik klasik legendaris seperti Beethoven, Muzio Clementi, dan Johann Ladislaus.

Musik klasik dimulai dengan penemuan notasi Gregorian tahun 590 oleh Paus Agung Gregori berupa not dengan empat garis, namun notasi tersebut belum ada hitungannya. Gregori semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu gereja dengan notasi Gregorian tersebut.

Baca juga: Unsur-Unsur Seni Musik dan Fungsinya

Itulah 7 jenis musik mancanegara berdasarkan alirannya. Seni musik ini memiliki beragam genre dan gaya tergantung dari negara asalnya. (MRZ)