Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
7 Jenis Musik Tradisional beserta Ciri-ciri dan Fungsinya
22 Juli 2023 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia, sebagai negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman budaya, memiliki beragam jenis musik tradisional yang memukau. Setiap wilayah di Indonesia memiliki jenis musik tradisional masing-masing, yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Hits Maker, Sendjaja Widjaja (2013:XII) jika dihitung-hitung, mungkin jenis musik tradisional yang ada di negeri ini, sama banyaknya dengan jumlah suku, yang mencapai lebih dari 400 buah.
Jenis Musik Tradisional Indonesia yang Beragam
Kekayaan musik tradisional Indonesia menjadi salah satu aset berharga yang perlu dilestarikan dan diwariskan. Untuk itu, penting untuk mengetahui jenis musik tradisional Indonesia yang beragam dan memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
1. Gamelan Jawa
Gamelan Jawa adalah salah satu jenis musik tradisional yang berasal dari Pulau Jawa. Alat musik yang digunakan terdiri dari beragam logam seperti gong, kendhang, saron, dan gender.
Ciri khasnya adalah irama yang lembut, harmonis, dan memiliki skala pelog. Gamelan Jawa digunakan dalam berbagai acara, seperti upacara adat, perayaan keagamaan, dan pertunjukan seni.
ADVERTISEMENT
2. Angklung (Sunda)
Angklung adalah musik tradisional yang berasal dari Sunda, Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu dan menghasilkan bunyi ketika digoyangkan. Ciri khas angklung adalah nada yang unik dan iramanya yang ceria.
Angklung sering digunakan dalam pertunjukan seni, seperti tari-tarian tradisional, dan menjadi bagian penting dalam upacara adat masyarakat Sunda.
3. Kolintang (Minahasa)
Kolintang adalah jenis musik tradisional yang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Utara. Alat musiknya berupa rangkaian gong kecil yang disusun secara horizontal dan dipukul dengan stik.
Kolintang menghasilkan suara yang merdu dan harmonis. Musik ini digunakan dalam acara-acara adat, perayaan, dan upacara keagamaan masyarakat Minahasa.
4. Rebab
Rebab adalah alat musik tradisional Indonesia yang termasuk dalam kelompok alat musik gesek. Rebab memiliki dua atau tiga senar dan sering dimainkan bersama musik keroncong dan wayang kulit.
ADVERTISEMENT
Alat musik ini biasanya digunakan dalam pertunjukan seni tradisional dan berperan penting dalam musik Jawa dan Sunda.
5. Sasando (Rote, Nusa Tenggara Timur)
Sasando adalah musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Alat musiknya berupa sejenis harpa terbuat dari daun lontar dan bambu.
Sasando menghasilkan suara yang lembut dan menenangkan. Musik ini sering dimainkan dalam upacara adat dan acara budaya di Rote.
6. Cakalele (Maluku)
Cakalele adalah musik tradisional yang berasal dari Maluku, khususnya di pulau Seram dan Ambon. Cakalele adalah tarian perang yang disertai dengan alunan musik dari alat musik perkusi, seperti gendang dan tifa.
Fungsinya adalah untuk mengiringi pertunjukan tarian perang dan sebagai ekspresi semangat juang masyarakat Maluku.
7. Talempong (Minangkabau)
Talempong adalah jenis musik tradisional yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Alat musik talempong terbuat dari logam dan disusun dalam beberapa tingkatan.
ADVERTISEMENT
Musik ini digunakan dalam berbagai acara adat, upacara perkawinan, dan perayaan keagamaan masyarakat Minangkabau.
Ciri-ciri dan Fungsi Musik Tradisional
Selain jenis musik tradisional ada lagi ciri-ciri dan fungsi musik tradisional yang dapat menambah wawasan budaya Nusantara. Inilah ciri-cirinya:
1. Dipelajari secara lisan
2. Anonim
3. Tidak memiliki notasi
4. Bersifat informal
5. Pemainnya tidak terspesialisasi
6. Syair lagu berbahasa daerah
7. Melibatkan alat musik daerah
8. Bersifat eksklusif
Secara umum musik tradisional memiliki dua fungsi, yaitu:
1. Fungsi ritual
Digunakan sebagai pelengkap kegiatan keagamaan dan kenegaraan. Seperti upacara kematian, perkawinan, kelahiran, dan ritual yang lain. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh alat musik tradisional diyakini memiliki kekuatan magis.
2. Fungsi profan
Fungsi profan berarti fungsi musik di luar acara keagamaan, seperti sarana hiburan, sarana ekspresi diri, sarana komunikasi, pengiring tarian dan sarana ekonomi.
ADVERTISEMENT
Masih banyak jenis musik tradisional yang ada di Indonesia , semuanya unik dan menarik. Tertarik untuk mempelajarinya? Pasti sangat menyenangkan.(VAN)