Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
7 Penyebab BAB Keras dan Cara Menanganinya
23 Juli 2023 17:45 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sembelit adalah sukar atau tidak dapat buang air besar karena terdapat kotoran keras dalam usus. Salah satu penyebab BAB keras adalah kurangnya konsumsi serat.
ADVERTISEMENT
Sembelit bisa menyebabkan perut terasa begah dan membuat tidak nyaman. Selain itu, perut juga akan tampak besar, hingga dapat mengganggu penampilan.
7 Penyebab BAB Keras
Buang air besar keras atau sembelit (konstipasi) bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab BAB keras, sebagai berikut.
1. Kurangnya Konsumsi Serat
Mengonsumsi makanan yang kaya serat dapat memperlancar proses pencernaan, karena serat berperan dalam menyerap air ke dalam usus besar. Dengan begitu, tinja yang dihasilkan akan lebih lembut, sehingga buang air besar akan lebih lancar dan teratur.
2. Kurangnya Asupan Air
Tubuh membutuhkan cukup cairan untuk membantu proses pencernaan dan menjaga tinja tetap lembut. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan kotoran menjadi keras.
3. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik atau gaya hidup yang kurang aktif dapat mempengaruhi pergerakan usus dan menyebabkan sembelit.
ADVERTISEMENT
4. Konsumsi Obat Tertentu
Beberapa jenis obat, seperti obat penghilang rasa sakit yang mengandung opioid, antidepresan, atau obat penenang, memiliki efek samping yaitu dapat menyebabkan sembelit.
5. Perubahan Gaya Hidup
Faktor penyebab BAB keras lainnya adalah perubahan gaya hidup yang tiba-tiba, seperti perjalanan jauh, perubahan pola makan, atau perubahan rutinitas sehari-hari.
Baca juga: Melihat Bahaya Susah BAB dari Sisi Medis
Hal tersebut mempengaruhi ritme buang air besar dan menyebabkan sembelit sementara. Namun, jika gaya hidup kembali ke gaya hidup sehat seperti sebelumnya, maka konstipasi pun akan sembuh dengan sendirinya.
6. Stres dan Gangguan Kecemasan
Otak memiliki konektivitas dengan sistem pencernaan, seperti lambung dan usus. Itulah mengapa saluran pencernaan sangat sensitif terhadap perubahan emosi seseorang, hingga stres dan kecemasan dapat menyebabkan sembelit.
7. Kondisi Medis
Beberapa kondisi medis, seperti sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome/IBS), gangguan tiroid, diabetes, atau penyakit usus inflamasi (inflammatory bowel disease/IBD), dapat menyebabkan sembelit.
ADVERTISEMENT
Cara Menangani Sembelit atau Konstipasi
Sembelit yang berkepanjangan dapat mengakibatkan pelebaran pembuluh darah pada anus, kemudian terjadi pembengkakan dan menimbulkan tonjolan keluar anus. Untuk itu, sembelit harus segera diatasi.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangani sembelit.
1. Konsumsi Makanan Kaya Serat
Serat dapat ditemukan dalam berbagai jenis buah-buahan dan sayur-sayuran.
Menurut buku Jus Buah & Sayuran: 148 Resep Jus untuk Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Anda, Emma Satriaty Wirakusumah (2006: 139), hampir semua buah dan sayuran bisa digunakan untuk terapi jus dalam memperlancar saluran pencernaan dan mencegah konstipasi.
2. Minum Cukup Air
Memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan dapat membantu menjaga tinja tetap lembut dan memperlancar proses pencernaan.
3. Lakukan Olahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik dapat merangsang pergerakan usus. Cobalah untuk berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau aktivitas fisik lainnya secara rutin.
ADVERTISEMENT
4. Hindari Makanan Penyebab Sembelit
Makanan olahan, makanan tinggi lemak, dan produk susu, dapat menyebabkan sembelit pada beberapa orang.
5. Lakukan Relaksasi
Stres dan kecemasan bisa mempengaruhi fungsi usus. Saat stres menyerang, coba atasi dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan.
6. Hubungi Dokter
Jika sembelit telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan langkah-langkah di atas telah dicoba, segera konsultasikan masalah ini dengan dokter, agar dapat dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk mencari tahu penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai.
Demikianlah beberapa penyebab BAB keras dan cara menanganinya. Mari ubah gaya hidup menjadi gaya hidup yang lebih sehat, karena kesehatan pencernaan juga berpengaruh pada hormon kebahagiaan. (ARN)