Konten dari Pengguna

7 Peraturan Panjat Tebing untuk Atlet Pemula

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 September 2024 16:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Peraturan Panjat Tebing untuk Atlet Pemula. Sumber: Pexels/Brett Sayless
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peraturan Panjat Tebing untuk Atlet Pemula. Sumber: Pexels/Brett Sayless
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panjat tebing merupakan salah satu olahraga yang cukup populer di Indonesia. Banyak atlet-atlet panjat tebing nasional yang sudah memenangkan berbagai kompetisi. Tentu, ada beberapa peraturan panjat tebing yang perlu diketahui khususnya untuk atlet pemula.
ADVERTISEMENT
Panjat tebing umumnya dilakukan di alam terbuka pada bukit berdinding batu yang curam. Mulanya, olahraga ini muncul di daerah Eropa dan hanya dilakukan di kalangan militer. Namun, saat ini sudah banyak negara-negara yang turut memeriahkan kompetisi panjat tebing ini.

Peraturan Panjat Tebing untuk Atlet Pemula

Ilustrasi Peraturan Panjat Tebing untuk Atlet Pemula. Sumber: Pexels/Davyd Bortnik
Mengutip buku Buku Pintar Olahraga & Permainan Tradisional karya Eci Fe (2017:40), panjat tebing adalah olahraga alam dengan kegiatan memanjat tebing atau ketinggian. Salah satu peraturan panjat tebing adalah atlet berjumlah 2,3,4 dan 5 pada masing-masing nomor kompetisi.
Aturan panjat tebing pada umumnya diatur oleh Federasi Panjat Tebing Indonesia atau FPTI. Aturan ini biasanya mencakup berbagai aspek mulai dari keselamatan, teknis kompetisi, hingga perlengkapan yang digunakan. Berikut beberapa aturan yang dapat diperhatikan untuk atlet pemula.
ADVERTISEMENT

1. Kategori Kompetisi

Kompetisi panjat tebing untuk pemula biasanya dibagi menjadi tiga kategori utama: speed, lead, dan boulder. Dalam speed, atlet berlomba mencapai puncak dalam waktu tercepat.
Pada lead, penilaian didasarkan pada ketinggian maksimal yang dicapai sebelum jatuh atau menyerah. Sedangkan pada boulder, atlet memanjat rute pendek tanpa tali, dengan penilaian berdasarkan jumlah percobaan hingga menyelesaikan rute.

2. Keselamatan dan Peralatan

Keselamatan merupakan prioritas utama dalam kompetisi, khususnya bagi atlet pemula. Atlet diwajibkan menggunakan helm, harness, tali, dan sepatu panjat yang sesuai standar keselamatan internasional. Sebelum mulai memanjat, peralatan harus diperiksa oleh instruktur atau juri untuk memastikan kondisinya aman digunakan.

3. Teknik Pemanjatan

Atlet pemula harus menguasai teknik dasar pemanjatan yang benar, seperti menjaga keseimbangan tubuh, penggunaan kaki yang efektif, dan teknik menggenggam pegangan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Atlet harus mematuhi rute yang sudah ditentukan dan tidak boleh keluar dari jalur yang diizinkan oleh penyelenggara. Pelanggaran terhadap teknik yang benar atau penggunaan bagian tebing yang tidak sah bisa berakibat pengurangan poin atau diskualifikasi dari kompetisi.

4. Waktu dan Skor

Dalam kompetisi speed, atlet yang mencapai puncak dengan waktu tercepat akan menang. Untuk lead, penilaian dilakukan berdasarkan ketinggian tertinggi yang dicapai sebelum jatuh. Sementara itu, dalam boulder, skor diberikan berdasarkan jumlah percobaan untuk menyelesaikan rute.
Atlet yang menyelesaikan rute dengan percobaan paling sedikit akan mendapatkan skor tertinggi. Ini menekankan kombinasi kecepatan, ketelitian, dan strategi yang tepat bagi atlet pemula.

5. Kualifikasi dan Final

Kompetisi biasanya dibagi dalam dua tahap, yaitu kualifikasi dan final. Pada tahap kualifikasi, setiap atlet diberikan kesempatan untuk memanjat dan mengumpulkan poin berdasarkan hasilnya.
ADVERTISEMENT
Atlet yang lolos ke final adalah yang menunjukkan performa terbaik di babak kualifikasi. Babak final biasanya lebih menantang dengan rute yang lebih sulit untuk menilai keterampilan lebih lanjut dan menentukan juara kompetisi.

6. Tindakan Diskualifikasi

Atlet dapat didiskualifikasi jika melanggar aturan keselamatan atau peraturan kompetisi. Contohnya adalah penggunaan peralatan yang salah, tidak sesuai standar, atau tidak diizinkan oleh juri.
Selain itu, tindakan berisiko, seperti tidak mengikuti petunjuk keselamatan atau memanjat di luar jalur yang diperbolehkan, juga dapat menyebabkan diskualifikasi. Diskualifikasi bertujuan menjaga keselamatan dan sportivitas dalam kompetisi.

7. Fair Play dan Etika Kompetisi

Atlet pemula diharapkan menjunjung tinggi prinsip fair play dan menjaga etika kompetisi. Tidak boleh mengganggu lawan atau memberikan bantuan yang tidak sah selama kompetisi berlangsung.
Sikap sportif seperti menghormati keputusan juri, sesama atlet, dan ofisial sangat penting. Jika atlet merasa ada ketidakadilan, protes harus diajukan melalui prosedur resmi, bukan dengan cara yang tidak etis.
ADVERTISEMENT
Dengan memahami peraturan panjat tebing ini, atlet pemula akan lebih siap untuk menghadapi tantangan panjat tebing dengan aman dan efisien. Serta mampu meningkatkan kemampuan mereka secara bertahap sesuai dengan pengalaman dan latihan yang diperoleh. (BAI)