Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
8 Sifat Kimia Alkohol yang Menjadi Ciri Khasnya
8 Januari 2024 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sifat kimia alkohol salah satunya adalah reaksi oksidasi. Alkohol dapat merujuk pada beberapa hal tergantung pada konteksnya. Secara umum, istilah ini dapat merujuk pada dua hal utama.
ADVERTISEMENT
Hal yang pertama adalah senyawa kimia dalam kelompok alkohol dan yang kedua adalah minuman beralkohol. Alkohol adalah suatu kelas senyawa organik yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon.
Sifat Kimia Alkohol
Sifat kimia alkohol ditentukan oleh keberadaan gugus hidroksil. Dikutip dari buku Zat Psikoaktif, Satya Joewana (2004: 154), dalam kimia organik, alkohol adalah kelompok senyawa organik yang mengandung gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon.
Beberapa sifat kimia alkohol yang khas adalah sebagai berikut.
1. Reaksi Oksidasi
Alkohol dapat mengalami reaksi oksidasi, di mana gugus hidroksilnya kehilangan hidrogen dan mengalami penambahan oksigen. Proses ini menghasilkan senyawa ketone atau aldehida, tergantung pada jenis alkoholnya.
2. Pembentukan Ester
Alkohol dapat bereaksi dengan asam untuk membentuk ester. Reaksi ini melibatkan gugus hidroksil alkohol dan gugus asam, dan hasilnya adalah senyawa ester dan air.
ADVERTISEMENT
3. Reaksi dengan Logam Aktif
Beberapa alkohol dapat bereaksi dengan logam aktif seperti natrium atau kalium, menghasilkan hidrogen gas dan senyawa alkoksida. Contohnya etanol (alkohol dalam minuman keras) yang dapat bereaksi dengan natrium membentuk natrium etoksida dan hidrogen.
4. Reaksi dengan Asam Sulfat
Alkohol dapat diubah menjadi eter melalui reaksi dengan asam sulfat. Reaksi ini disebut sebagai reaksi dehidrasi, di mana air dilepaskan sebagai produk sampingan.
5. Kelarutan dalam Air
Alkohol dengan rantai karbon pendek (seperti metanol, etanol, dan propanol) umumnya larut dalam air karena kemampuannya membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun, kelarutan cenderung menurun seiring dengan bertambahnya panjang rantai hidrokarbon pada alkohol.
6. Sifat Reduksi dan Pembentukan Asam Karboksilat
Melalui proses reaksi dengan agen oksidasi, alkohol dapat diubah menjadi asam karboksilat. Reaksi ini melibatkan penghilangan dua atom hidrogen dari gugus hidroksil.
ADVERTISEMENT
7. Kelarutan dalam Pelarut Organik
Alkohol cenderung larut dalam pelarut organik seperti etil asetat, aseton, dan eter. Larutannya dalam pelarut organik dapat memainkan peran penting dalam berbagai proses kimia dan ekstraksi.
8. Titik Didih dan Titik Beku
Alkohol memiliki titik didih dan titik beku yang bervariasi tergantung pada jenis dan jumlah atom karbon dalam molekulnya. Umumnya, alkohol memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada hidrokarbon sejenis karena adanya ikatan hidrogen antara molekulnya.
Sifat-sifat ini adalah beberapa sifat kimia alkohol yang menjadi dasar untuk memahami reaktivitas dan aplikasinya dalam berbagai bidang, termasuk industri kimia, farmasi, dan minuman. (Msr)