Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
9 Ciri Karya Ilmiah dan Strukturnya yang Perlu Diketahui Mahasiswa
1 September 2023 17:51 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Karya ilmiah adalah salah satu bentuk tulisan yang penting dalam dunia akademik dan ciri-ciri tertentu dan mengikuti struktur yang jelas. Bagi mahasiswa, memahami ciri karya ilmiah adalah hal yang penting untuk menghasilkan tulisan yang baik dan dapat diterima.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Penulisan Karya Ilmiah, Dra. Zulmiyetri, M.Pd., Safaruddin, M.Pd., Dr. Nurhastuti, M.Pd. (2020:1), karya ilmiah merupakan laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ciri Karya Ilmiah yang Wajib Diperhatikan
Dalam menulis karya ilmiah, mahasiswa sangat disarankan untuk menggunakan bahasa yang jelas dan lugas sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku atau Ejaan Bahasa Indonesia .
Karya ilmiah sangat tidak diperbolehkan menggunakan bahasa yang ambigu atau bermakna ganda, karena akan membingungkan para pembaca.
Sebelum mulai menyusun karya ilmiah, seorang mahasiswa harus memahami betul apa saja ciri karya ilmiah yang wajib diperhatikan. Berikut penjelasannya yang perlu dipahami mahasiswa .
ADVERTISEMENT
1. Reproduktif
Reproduktif merupakan ciri dalam karya ilmiah yang berarti suatu karya ilmiah dapat diterima dan dimaknai oleh pembaca berdasarkan makna yang ingin disampaikan oleh peneliti atau penulisnya.
2. Tidak Ambigu
Ciri kedua ini secara tidak langsung memiliki hubungan dengan ciri yang pertama, yaitu karya ilmiah harus menyajikan pemahaman yang jelas dan rinci serta tidak dikemas dengan bahasa yang dapat membingungkan pembaca.
3. Tidak Emotif
Karya ilmiah tidak boleh mengandung aspek perasaan atau subjektivitas dari penulis atau peneliti. Hal ini dikhawatirkan dapat membuat karya ilmiah menjadi tidak menjelaskan fakta yang sebenarnya.
4. Bahasa Baku
Pada ciri yang keempat, karya ilmiah seharusnya memakai bahasa formal atau bahasa baku. Hal ini perlu dilakukan supaya pembaca dapat lebih mudah untuk memahami penelitian.
Baik itu pada penulisan sumber, teori, bahkan juga ketika menuliskan penulisan kesimpulan.
ADVERTISEMENT
5. Kaidah Keilmuan
Penggunaan kaidah keilmuan dan istilah akademik sendiri memiliki tujuan supaya peneliti atau penulis dapat memiliki kemampuan dalam dalam melakukan sesuatu pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah.
Sekaligus menjadi ukuran seberapa ahli penulis atau peneliti terhadap bidang keilmuannya.
6. Dekoratif
Pada ciri yang keenam, karya ilmiah harus mengandung sifat dekoratif atau bisa dikatakan bahwa penulis atau peneliti perlu menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu makna.
7. Memiliki Kohesi
Kohesi dalam karya ilmiah dapat dipahami sebagai kesinambungan setiap bagian sampai babnya. Yang mana kohesi pada karya ilmiah juga memiliki sifat straight forward atau tidak bertele-tele.
8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah pada dasarnya harus memuat sifat yang objektif. Sifat objektif menjadi penting pada karya ilmiah karena akan lebih mendorong dihasilkannya fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya.
ADVERTISEMENT
9. Kalimat Efektif
Ciri ini harus digunakan supaya pembaca tidak kebingungan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.
Struktur Karya Ilmiah yang Sesuai
Berikut struktur karya ilmiah yang penting dipahami.
1. Halaman Judul
Halaman judul berisi topik yang dipilih untuk dibahas pada karya ilmiah tersebut. Pembuatan judul biasanya dibuat sespesifik mungkin.
2. Abstrak
Struktur karya ilmiah yang selanjutnya yaitu abstrak. Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan isi atau materi yang ada di dalam karya ilmiah tersebut.
3. Pendahuluan
Bagian pendahuluan ini biasanya terdapat di paling awal materi karya ilmiah setelah halaman judul dan abstrak. Pada bagian pendahuluan, dibagi lagi menjadi 4 sub bab, antara lain:
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
ADVERTISEMENT
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
5. Kerangka Teori
Kerangka teori ini biasa disebut sebagai materi inti. Terdapat beberapa sub bab dalam kerangka teori, antara lain:
a. Landasan teori
b. Hipotesis penelitian
5. Metode Penelitian
Berisikan metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian diartikan sebagai sebuah langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis atau peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid.
Terdapat dua metode penelitian yang kerap kali digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
6. Pembahasan penelitian
Bagian ini merupakan bagian yang paling panjang dalam karya ilmiah. Hal ini dikarenakan pembahasan memuat tentang penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka teori, dan tentunya metode penelitian. Bagian yang perlu dijelaskan, di antaranya, yaitu
a. Gambaran umum objek penelitian
b. Deskripsi hasil penelitian
ADVERTISEMENT
c. Pengujian hipotesis
d. Interpelasi hasil pengujian hipotesis
7. Penutup
Bagian penutup merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diteliti, terdiri atas:
a. Kesimpulan
b. Saran
8. Daftar Pustaka
9. Lampiran
Lampiran dalam karya ilmiah berisi data yang berhasil diperoleh dan proses analisis data pada saat penelitian berlangsung.
Dalam menyusun karya ilmiah, ciri karya ilmiah sangat penting untuk jadi acuan penyusunan. Dengan terbitnya karya ilmiah yang sesuai dengan ciri tersebut, maka karya ilmiah bisa mulai disusun sesuai dengan strukturnya. (VAN)