Konten dari Pengguna

9 Contoh Sampah B3 di Sekolah dan Cara Pengelolaan yang Tepat

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
28 Juli 2024 16:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi contoh sampah b3 di sekolah - Sumber: unsplash.com/@pawel_czerwinski
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi contoh sampah b3 di sekolah - Sumber: unsplash.com/@pawel_czerwinski
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jenis dan contoh sampah B3 di sekolah sebaiknya dipahami oleh semua anggota sekolah, mulai dari siswa sampai staf. Sampah B3 dapat mengandung bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia, seperti bahan kimia beracun, logam berat, dan bahan radioaktif.
ADVERTISEMENT
Pemahaman yang baik membantu mencegah paparan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Penanganan yang salah terhadap sampah B3, seperti lampu neon atau baterai bekas, bisa menyebabkan cedera fisik seperti luka atau keracunan.

Macam-Macam Contoh Sampah B3 di Sekolah dan Penanganannya

Ilustrasi contoh sampah b3 di sekolah - Sumber: pixabay.com/stevepb
Berdasarkan keterangan di buku Pengelolaan Sampah Berbahaya dan Beracun (B3) Domestik: Kenali dan Kelola Bersama Mulai dari Lingkungan Terdekat, Corie Indria Prasasti, dkk (2023), sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang tidak dikelola dengan benar dapat mencemari tanah, air, dan udara.
Jika dibiarkan terus menerus, hal tersebut dapat berdampak buruk pada ekosistem di sekolah dan sekitarnya. Nantinya akan menyebabkan kerusakan lingkungan jangka panjang.
Inilah beberapa contoh sampah B3 di sekolah dan solusi cara menanganinya dengan tepat.
ADVERTISEMENT

1. Lampu Fluoresen (Neon)

Sebaiknya kumpulkan lampu bekas dalam wadah khusus yang tahan pecah dan tidak bocor. Berikan label jelas sebagai limbah B3 dan serahkan kepada pihak yang memiliki izin untuk mendaur ulang atau membuang limbah B3.

2. Baterai Bekas

Kumpulkan sampah baterai dalam wadah tertutup yang diberi label limbah B3. Hindari mencampur dengan sampah biasa dan serahkan ke pusat daur ulang atau fasilitas pengelolaan limbah B3.

3. Obat-obatan Kedaluwarsa

Kelompokkan obat-obatan yang sudah tidak bisa dikonsumsi dalam wadah tertutup dan jangan dibuang ke toilet atau tempat sampah biasa. Serahkan kepada apotek atau fasilitas kesehatan yang memiliki program pengembalian obat kedaluwarsa.

4. Pembersih Kimia (Misalnya, Pemutih, Penghilang Noda)

Simpan dalam kemasan aslinya dengan label yang jelas. Jika sudah tidak digunakan, serahkan ke fasilitas pengelolaan limbah B3 atau program pengumpulan limbah kimia.
ADVERTISEMENT

5. Tinta Printer dan Toner

Kumpulkan kartrid bekas dalam wadah tertutup dan serahkan ke produsen atau program daur ulang khusus untuk kartrid printer.

6. Cairan Disinfektan

Gunakan hingga habis dan simpan sisa dalam wadah aslinya. Untuk sisa cairan, serahkan ke fasilitas pengelolaan limbah B3.

7. Limbah Laboratorium (Misalnya, Asam, Basa, Pelarut)

Jadikan satu sampah limbah kimia dalam wadah khusus sesuai jenisnya dan beri label jelas. Serahkan ke fasilitas pengelolaan limbah B3 yang berlisensi.

8. Pestisida dan Herbisida

Simpan dalam wadah aslinya dan jangan dibuang sembarangan. Cari informasi mengenai program pengumpulan limbah kimia berbahaya dan serahkan kepada mereka.

9. Termometer dan Barometer yang Mengandung Merkuri

Kumpulkan dalam wadah tertutup yang tidak mudah pecah dan beri label limbah B3.
Edukasi semua warga sekolah mengenai jenis-jenis dan contoh sampah B3 di sekolah serta cara pengelolaan yang tepat. Dengan langkah-langkah ini, sekolah dapat memastikan pengelolaan limbah B3 yang aman dan ramah lingkungan. (DNR)
ADVERTISEMENT