Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
9 Jenis Kata Ulang, Pengertian dan Contohnya
12 Agustus 2023 18:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kata ulang adalah salah satu bentuk pengulangan kata dalam sebuah kalimat untuk memberikan penekanan atau mengungkapkan makna dengan lebih kuat. Dalam Bahasa Indonesia , ada beberapa jenis kata ulang yang umum digunakan dalam berbagai konteks.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Morfologi: Kajian Proses Pembentukan Kata, Prof. Dr. Drs. I Wayan Simpen, M.Hum. (2021:26), pengulangan adalah proses morfologis yang dilakukan dengan cara mengulang suatu bentuk dasar untuk mendapatkan kata baru yang disebut kata ulang.
Jenis Kata Ulang dan Contohnya
Kata ulang bukanlah sebuah kata yang asing dalam percakapan sehari-hari. Kata ulang memiliki makna sebagai kata yang terbentuk atas proses reduplikasi atau pengulangan makna sehingga memberikan pengertian tambahan atas kata sebelumnya.
Jadi, sesungguhnya kata ulang memiliki pemahaman yang berbeda-beda tergantung subjek, objek dan predikat sebuah kalimat. Secara umum jenis kata ulang terdiri atas 2 pembagian, yaitu berdasarkan bentuk dan berdasarkan makna. Berikut penjelasannya.
1. Berdasarkan Bentuk
Pengulangan kata berdasarkan bentuk terjadi ketika proses reduplikasi, kata yang terulang menjadi berubah modelnya. Pengulangan kata berdasarkan bentuk terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Kata Ulang Penuh (Dwilingga)
Pengulangan secara penuh ini adalah model yang melakukan reduplikasi secara utuh. Contohnya: orang-orang, kakak-kakak, macam-macam, jenis-jenis.
Contoh kalimatnya:
a. Orang-orang itu sedang menunggu Pesawat rute Surabaya-Bali.
b. Haruka sedang mencari informasi tentang jenis-jenis burung.
2. Kata Ulang Sebagian (Dwipurwa)
Pengulangan sebagian adalah model dengan reduplikasi kata sebagian saja, biasanya pada awal kata. Contohnya: lelaki, perbukitan, pegunungan, dedaunan, pepohonan, leluhur.
Contoh kalimatnya:
a. Tyas sedang mengambil foto berlatar pegunungan
b. Tidak baik melecehkan seni para leluhur
3. Kata Ulang Semu
Pengulangan semu mirip dengan pengulangan penuh, namun model kata ini tidak bermakna jika berdiri sendiri.
Contohnya: kupu-kupu, ubun-ubun, cuap-cuap, pura-pura.
Contoh kalimatnya:
a. Ubun-ubunya terpukul kayu.
b. Dia pura-pura lupa dengan janjinya.
ADVERTISEMENT
4. Kata Ulang Berubah Bunyi
Pengulangan berubah bunyi adalah model reduplikasi dengan perbedaan bunyi antara kata awal dan akhir.
Contohnya: kesana-kesini, mondar-mandir, utak-atik, lauk-pauk.
Contoh kalimatnya:
a. Dia berjalan kesana-kesini untuk mencari alamat temannya.
b. Delon memang suka utak-atik mesin motornya.
5. Kata Ulang Berimbuhan
Pengulangan berimbuhan adalah model pengulangan dengan ditambahkannya kata imbuhan baik di kata pertama maupun kata kedua.
Contohnya: Sikut-sikutan, masak-masakan, dorong-dorongan, berlari-lari, kejar-mengejar.
Contoh kalimatnya:
a. Waktu kecil ia suka bermain masak-masakan.
b. Dia berlari-lari mengejar layangan yang jatuh.
2. Berdasarkan Makna
Pengulangan berdasarkan makna adalah model yang mengalami perubahan atau reduplikasi terhadap makna kata. Berikut adalah jenis jenis kata ulang berdasarkan makna:
1. Bermakna Mirip/Menyerupai
Kata yang dimaksudkan adalah dengan maksud ingin menunjukkan adanya kesamaan, maupun keidentikkan baik untuk subjek maupun objek.
Contohnya: Orang-orangan, motor-motoran, kebiru-biruan.
Contoh kalimatnya:
a. Petani itu sedang membuat orang-orangan sawah untuk mengusir burung pemakan padi.
b. Anak TK itu sangat suka sekali bermain motor-motoran di area bermain Timezone.
c. Wajahnya memar kebiru-biruan setelah dipukul oleh orang mabuk kemarin.
ADVERTISEMENT
2. Bermakna Jamak
Kata pengulangan ini tentu memiliki arti untuk menunjukkan kondisi subjek atau objek dengan jumlah lebih dari satu.
Contohnya: Kucing - kucing, murid - murid, anak - anak, baju - baju
Contoh kalimatnya:
a. Anita memiliki anjing-anjing yang sangat lucu di rumahnya.
b. Murid-murid ketakutan ketika mendengar cerita seram dari gurunya.
c. Di Matahari Departemen Store terdapat baju - baju bermerek terkenal sedang diobral.
3. Bermakna Saling
Kata pengulangan dengan pengertian bahwa setiap kata pengulangan memiliki makna untuk saling membalas.
Contohnya: Pandang - memandang, bersalam - salaman, kuat - menguatkan.
Contoh kalimatnya:
a. Aku dengannya saling pandang - memandang ketika kami berjumpa.
b. Setelah kedua tim bertanding, mereka saling bersalam-salaman satu dengan yang lainnya.
c. Kakak beradik itu saling kuat – menguatkan hati setelah ditinggal anjing kesayangan mereka.
ADVERTISEMENT
4. Bermakna Kolektif/Bilangan
Kata pengulangan ini memiliki arti adanya suatu angka pembagi satu sama lainnya. Contohnya: satu - satu, lima - lima.
Contoh kalimat:
a. Setelah menjawab pertanyaan kuesioner, para responden memperoleh kue satu - satu.
b. Mereka bermain basket dengan jumlah lima - lima di lapangan.
Penggunaan kata ulang dalam bahasa Indonesia tidak hanya memperkaya kalimat tetapi juga membantu dalam menyampaikan makna dan emosi dengan lebih jelas.
Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memahami berbagai jenis kata ulang serta konteks penggunaannya dalam percakapan sehari-hari maupun dalam tulisan formal.(VAN)