Konten dari Pengguna

9 Pertanyaan tentang Riba yang Sering Ditanyakan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
26 November 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pertanyaan tentang riba. Sumber: www.unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pertanyaan tentang riba. Sumber: www.unsplash.com
ADVERTISEMENT
Riba merupakan salah satu konsep dalam ekonomi Islam yang sering menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Riba dilarang dalam ajaran Islam karena dianggap merugikan salah satu pihak dan bertentangan dengan prinsip keadilan. Sampai saat ini, masih banyak pertanyaan tentang riba yang sering ditanyakan oleh umat muslim.
ADVERTISEMENT
Menurut buku Hukum perjanjian Islam di Indonesia: Konsep, Regulasi, dan Implementasi, Abdul Ghofur Anshori (2018:45), riba adalah penambahan, perkembangan, peningkatan, dan pembesaran yang diterima pemberi pinjaman dari peminjam dengan jumlah pinjaman pokok sebagai imbalan karena menangguhkan atau berpisah dari sebagian modalnya selama periode tertentu.

Pertanyaan tentang Riba dan Jawabannya

Ilustrasi pertanyaan tentang riba. Sumber: www.unsplash.com
Pemahaman mengenai riba masih belum banyak dipahami oleh umat Muslim, sehingga sering kali terjadi kesalahan dalam menerapkan prinsip keuangan syariah, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam aktivitas bisnis.
Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi mengenai hukum riba dan alternatif sistem keuangan syariah perlu terus digalakkan agar masyarakat dapat menjalankan transaksi yang sesuai dengan ajaran Islam.
Salah satu media edukasi adalah melalui tanya jawab, seperti beberapa pertanyaan tentang riba dan jawabannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
1. Apakah menyimpan uang di ATM termasuk riba?
Tidak, karena ATM tidak termasuk dalam bab riba. Bank hanya berperan sebagai penjual jasa, yaitu jasa pengiriman (transfer).
2. Apakah riba hanya berupa bunga bank?
Tidak, riba bukan hanya berupa bunga bank saja. Riba juga bisa terjadi dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan.
3. Bagaimana solusi Islam untuk permasalahan riba?
Solusi utama untuk menghadapi sistem riba adalah dengan menggalakkan zakat dan sedekah.
4. Apakah semua transaksi di bank konvensional termasuk riba?
Mayoritas ulama sepakat bahwa bank konvensional mengandung unsur riba. Dalam ajaran Islam, riba diharamkan karena dianggap dapat merugikan baik individu maupun masyarakat secara luas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, riba dikategorikan sebagai dosa besar karena tidak mengedepankan prinsip etika dan moralitas dalam praktiknya.
5. Apakah kartu kredit termasuk riba?
Jika kartu kredit digunakan tanpa melewati batas waktu pembayaran dan tidak dikenakan bunga, maka transaksi tersebut tidak termasuk riba. Namun, bunga yang dikenakan atas keterlambatan pembayaran dapat dikategorikan sebagai riba.
6. Apa alternatif bagi sistem ekonomi berbasis riba?
Sistem ekonomi syariah adalah alternatif yang mengedepankan keadilan dan kesetaraan. Prinsipnya meliputi kerja sama, berbagi risiko, dan transaksi yang jelas serta transparan, seperti melalui akad mudharabah, musyarakah, dan murabahah.
7. Apakah diskon pembayaran cicilan termasuk riba?
Tidak, diskon pembayaran cicilan yang diberikan oleh pihak kreditur untuk pelunasan lebih awal bukan termasuk riba. Diskon ini dianggap sebagai insentif atau penghargaan, bukan tambahan yang dipersyaratkan dalam akad awal.
ADVERTISEMENT
8. Apakah menyewakan barang dengan sistem cicilan mengandung riba?
Tidak, menyewakan barang dengan sistem cicilan tidak termasuk riba selama akadnya jelas dan tidak ada tambahan bunga atau penalti atas keterlambatan pembayaran. Sistem ini masuk dalam kategori ijarah (sewa menyewa) yang diperbolehkan dalam syariah.
9. Bagaimana hukum riba dalam jual beli online?
Riba dalam jual beli online dapat terjadi jika ada tambahan nilai yang tidak sesuai syariah, misalnya penundaan pembayaran disertai dengan bunga. Untuk menghindarinya, transaksi harus dilakukan secara transparan dengan sistem harga dan pembayaran yang sudah disepakati sejak awal.
Dengan mendapatkan jawaban dari pertanyaan tentang riba yang tepat, maka siapa pun akan memahami konsep riba dan alternatifnya, hingga dapat menjalankan aktivitas ekonomi yang lebih adil dan berkah.(VAN)
ADVERTISEMENT