Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa Kajian Teori Perlu untuk Dicantumkan dalam Karya Ilmiah Peneliti

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
18 Desember 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengapa kajian teori perlu untuk dicantumkan dalam karya ilmiah peneliti. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Gabrielle
zoom-in-whitePerbesar
Mengapa kajian teori perlu untuk dicantumkan dalam karya ilmiah peneliti. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Gabrielle
ADVERTISEMENT
Mengapa kajian teori perlu untuk dicantumkan dalam karya ilmiah peneliti? Pertanyaan tersebut sering kali terbesit saat sedang menulis karya ilmiah.
ADVERTISEMENT
Karya ilmiah sendiri adalah karya tulis yang berisi hasil pemikiran ilmiah, fakta, data, dan solusi mengenai suatu isu. Karya tulis ini disusun secara sistematis dan logis.

Mengapa Kajian Teori Perlu untuk Dicantumkan dalam Karya Ilmiah Peneliti?

Mengapa kajian teori perlu untuk dicantumkan dalam karya ilmiah peneliti. Foto hanya ilustrasi. Sumber foto: Unsplash/Cytonn
Kajian teori merupakan salah satu komponen penting dalam karya ilmiah. Bagian ini berisi kumpulan teori, konsep, atau penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang dibahas.
Menyusun kajian teori bukan sekadar formalitas, tetapi memiliki fungsi esensial dalam memperkuat kualitas karya ilmiah. Tanpa kajian teori, karya ilmiah akan kehilangan pijakan yang kuat.
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia, Aninditya dkk (2019), tanpa hal tersebut karya ilmiah akan sulit diakui dalam dunia akademis. Mengapa kajian teori perlu untuk dicantumkan dalam karya ilmiah? Ini penjelasannya.
ADVERTISEMENT

1. Memberikan Landasan Konseptual

Kajian teori berfungsi sebagai dasar konseptual yang mendukung penelitian. Dengan merujuk pada teori-teori yang sudah ada, peneliti dapat membangun argumen yang lebih kuat dan sistematis.
Landasan ini membantu peneliti memahami dasar pemikiran dari penelitian. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa penelitian tersebut berada dalam kerangka keilmuan yang jelas.

2. Memperkuat Argumentasi Penelitian

Teori dan konsep yang dikaji dalam karya ilmiah menjadi acuan. Tujuannya untuk memperkuat argumentasi yang dibuat oleh peneliti.
Dengan mencantumkan teori yang relevan, peneliti dapat menunjukkan bahwa argumen dan hipotesis yang diajukan memiliki pijakan yang kuat. Hal tersebut bersumber dari penelitian atau pandangan para ahli sebelumnya.

3. Menghindari Pengulangan Penelitian

Kajian teori memungkinkan peneliti untuk memahami hasil penelitian terdahulu yang serupa. Hal ini membantu peneliti menghindari duplikasi atau pengulangan penelitian yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, peneliti dapat mengidentifikasi celah atau kekurangan dalam penelitian sebelumnya. Lalu, memberikan kontribusi baru yang lebih bermanfaat.

4. Menunjukkan Keterkaitan Penelitian dengan Ilmu yang Ada

Melalui kajian teori, penelitian yang dilakukan dapat dihubungkan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang ada. Peneliti menunjukkan bahwa karya ilmiahnya bukan sekadar ide subjektif, tetapi diakui secara akademis.

5. Memfasilitasi Analisis Data

Teori yang dikaji juga membantu peneliti dalam menganalisis data penelitian. Dengan teori yang tepat, data yang diperoleh dapat diolah dan ditafsirkan sesuai kerangka pemikiran yang sudah ada.

6. Memberikan Dasar untuk Mengembangkan Hipotesis

Bagi penelitian kuantitatif, kajian teori memainkan peran penting dalam merumuskan hipotesis. Teori yang ada memberikan gambaran tentang hubungan antarvariabel yang diteliti dan memandu peneliti dalam membangun hipotesis.
Mengapa kajian teori perlu untuk dicantumkan dalam karya ilmiah peneliti? Melalui kajian teori, penelitian menjadi lebih sistematis, relevan, dan memiliki nilai tambah bagi perkembangan keilmuan. (Msr)
ADVERTISEMENT