Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alasan Mengapa Nilai Informasi Sulit Diukur
22 April 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dalam sistem informasi, pengukuran nilainya dapat didasarkan pada tingkat efektivitas. Namun, hal ini tidak dapat ditaksir dengan jumlah tertentu. Dengan begitu, mengapa nilai informasi sulit diukur?
ADVERTISEMENT
Nilai informasi dapat disebut dengan istilah cost-effectiveness. Nilai tersebut berkaitan dengan beberapa aspek, antara lain isi, kemutakhiran, dan kualitas informasi.
Mengapa Nilai Informasi Sulit Diukur?
Berdasarkan buku Sistem Informasi Manajemen, Muhammad Athoillah, S.Si, M.Si, Rani Kurnia Putri, S.Si, M.Si, , (2023:13), nilai informasi merujuk pada hubungan antara manfaat yang dihasilkan dari penggunaan informasi dengan biaya untuk mendapatkan dan memproses informasi tersebut.
Namun, mengapa nilai informasi sulit diukur? Hal itu terjadi karena tidak adanya keputusan yang ditentukan maupun diambil. Pasalnya, suatu informasi yang tidak diperlukan tidak akan mempunyai nilai.
Lebih lanjut, meskipun sebagian informasi tidak dapat diukur jumlahnya, tetapi dapat ditafsir melalui nilai cost benefit. Adapun pengukuran nilai informasi tersebut umumnya didasarkan atas beberapa sifat. Mengutip buku Konsep Sistem Informasi, Tata Sutabri, (2012:38) berikut penjelasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Mudah Diperoleh
Informasi bisa didapatkan secara cepat dan mudah. Kecepatannya bisa diukur, namun beberapa bentuk nilainya sulit diukur bagi pemakai informasi.
2. Luas dan Lengkap
Sifat tersebut menyatakan tentang cakupan informasi yang disajikan. Tidak hanya berdasarkan volumenya, tetapi juga keluaran informasinya. Sifat juga susah diukur karena kurang jelas (kabur).
3. Ketelitian
Suatu informasi yang tingkat kesalahannya minimal telah memenuhi sifat ketelitian. Namun, jika berhubungan dengan data yang besar, umumnya terjadi kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukkan kesesuaian antara informasi dengan permintaan yang diberikan oleh pengguna. Isi informasi sebaiknya berhubungan dengan persoalan yang dihadapi.
5. Ketepatan Waktu
Tepat waktu dapat diartikan sebagai tidak adanya keterlambatan apabila ada yang ingin memperoleh suatu informasi. Baik masukan, pengolahan, maupun pelaporan keluaran kepada pemakai.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa aspek, hal ini dapat diukur. Seperti halnya dengan memberikan tanggapan segera kepada permintaan user.
Jadi, dapat diketahui bahwa, mengapa nilai informasi sulit diukur? Itu terjadi karena suatu keputusan informasi yang harus diambil tidak ada. Semoga informasi di atas dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. (Riyana)