Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa Pengukuran Termasuk Pengamatan Kuantitatif

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
7 Agustus 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi mengapa pengukuran termasuk pengamatan kuantitatif. Sumber foto: Pixabay/alejo15084
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mengapa pengukuran termasuk pengamatan kuantitatif. Sumber foto: Pixabay/alejo15084
ADVERTISEMENT
Pengamatan kuantitatif merupakan metode penggumpalan data yang terstruktur. Dalam pelaksanaannya, metode ini melibatkan beberapa instrumen pengukuran, salah satunya yaitu melalui observasi sistematis. Dengan ini, mengapa pengukuran termasuk pengamatan kuantitatif?
ADVERTISEMENT
Pengamatan kuantitatif bisa disebut juga sebagai penelitian positivis (positivist). Pengamatan tersebut memuat rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyelidiki suatu persoalan dan mendapatkan data penyelesaian.

Mengapa Pengukuran Termasuk Pengamatan Kuantitatif? Ini Penjelasannya

Ilustrasi mengapa pengukuran termasuk pengamatan kuantitatif. Sumber foto: Pixabay/ColiN00B
Mengapa pengukuran termasuk pengamatan kuantitatif? Menurut buku Metodologi Penelitian Kuantitatif, Djaali, (2021:3), hal tersebut dikarenakan pengamatan kuantitatif adalah penelitian yang bersifat inferensial. Dengan begitu, pengambilan kesimpulannya didasarkan pada hasil pengujian hipotesis secara statistik menggunakan data empirik pengukuran.
Penelitian kuantitatif juga menekankan pengujian teori dengan pengukuran variabel-variabel penelitian berupa angka dan analisis data. Maka dalam metode ini, peneliti dapat menguji realitas fakta secara objektif tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Proses pengamatan kuantitatif dilakukan searah dan dengan tahapan yang jelas. Adapun langkah-langkah pelaksanaan metode pengamatan yang tepat adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT

1. Merumuskan Masalah

Perumusan masalah berdasarkan acuan teori disebut juga sebagai tahap identifikasi masalah. Pada penyusunannya, hal ini perlu dilengkapi oleh fakta dari sumber yang kredibel dan relevan.

2. Menyusun Hipotesis

Hipotesis dapat dibuat dengan mempertimbangkan kajian penelitian sebelumnya. Bagian hipotesis harus memiliki struktur yang sesuai dengan dasar persoalan yang telah dirumuskan.

3. Rancangan Penelitian

Pembuatan rancangan penelitian penting ditentukan sejak awal. Bagian tersebut umumnya bersifat jelas dan spesifik, yang memuat panduan dalam pelaksanaan pengamatan.

4. Menentukan Instrumen Pengukuran

Alat pengukur merupakan instrumen yang berperan untuk mengumpulkan data. Beberapa contoh instrumen pengukuran, salah satunya yaitu melalui kuesioner.

5. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data harus sesuai dengan perumusan hipotesis awal. Adapun tahapannya dilakukan dengan menemui subjek atau kelompok penelitian yang telah ditetapkan.

6. Analisis Data

Analisis data termasuk langkah penting untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam hal ini, kumpulan data yang diperoleh dapat dianalisa dengan menggunakan pengukuran statistik yang relevan.
ADVERTISEMENT

7. Penulisan Laporan

Penulisan laporan dikenal juga dengan istilah generalisasi. Bagian ini ditentukan oleh beberapa aspek, seperti validitas alat, langkah pengamatan, dan analisa data.
Itulah alasan mengapa pengukuran termasuk pengamatan kuantitatif. Penggunaan pengukuran dalam penelitian tersebut memungkinkan peneliti memperoleh data yang bersifat objektif dan akurat untuk dapat dianalisis secara ilmiah. (Riyana).