Konten dari Pengguna

Alasan Mengapa Styrofoam Tidak Baik Digunakan sebagai Pembungkus Makanan

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
26 Februari 2024 17:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bahaya styrofoam sebagai pembungkus makanan. Sumber: Pixabay / orcrist
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bahaya styrofoam sebagai pembungkus makanan. Sumber: Pixabay / orcrist
ADVERTISEMENT
Berkembangnya dunia kuliner berpengaruh pada peningkatan penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan. Padahal ada alasan mengapa styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan. Salah satunya karena bahayanya bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Selain praktis, harga styrofoam juga murah. Inilah yang membuat para penjual makanan memilih styrofoam untuk membungkus makanan yang mereka jual. Namun, sesuatu yang praktis, terkadang menyimpan masalah yang tidak sederhana.

Mengapa Styrofoam Tidak Baik Digunakan sebagai Pembungkus Makanan?

Ilustrasi bahaya styrofoam sebagai pembungkus makanan. Sumber: Pixabay / AMassessoriaPublicitaria
Sebenarnya, produk berwarna putih yang sering digunakan sebagai pembungkus makanan ini bernama expandable polystyrene foam (EPS). Namun, karena merek EPS yang banyak dijual di pasaran adalah Styrofoam, produk ini pun dikenal dengan sebutan styrofoam.
Styrofoam terbuat dari butiran-butiran kecil styrene yang diproses dengan benzana. Bobotnya ringan karena 95% bagiannya adalah udara. Selain itu, biaya pembuatannya juga murah.
Penggunaan styrofoam sebagai tempat penyimpanan makanan sudah dilakukan sejak lama. Dikutip dari buku Mi Instan: Mitos, Fakta, dan Potensi, FG Winarno, (2016: 110), sejak 1971, styrofoam dianggap aman untuk digunakan sebagai bahan kemasan pangan.
ADVERTISEMENT
Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga penelitian internasional yang independen dan kompeten, di antaranya oleh Huntington Research Center, Inggris.
Pada tahun 1974, keamanan kemasan styrofoam dikonfirmasi oleh pusat penelitian di Jepang, yaitu oleh Japan Food Research Laboratory.
Kemudian pada 1988, styrofoam dinyatakan aman sebagai bahan kemasan pangan oleh lembaga penelitian TNO Nutrition and Food Institute di Zeis The Netherland. Namun, pada tahun 1998 timbul kontroversi mengenai bahaya styrofoam sebagai bahan pembungkus makanan.
Environment Agency dari Tokyo mengumumkan daftar substansi yang berpotensi sebagai endocrine disruptor (EDC), di antaranya adalah styrene dimer dan styrene trimer.
EDC sendiri merupakan bahan kimia yang dapat mengganggu sistem endokrin atau sistem hormonal. Gangguan sistem endokrin, dapat menyebabkan kelainan pada fungsi tubuh.
ADVERTISEMENT
Dari uraian di atas, semakin jelas mengapa styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan. Sebab, di balik semua kepraktisan yang ditawarkan oleh styrofoam, tersimpan bahaya yang mengintai dari kandungan-kandungan di dalamnya, seperti:

1. Styrene (Stirena)

Styrene atau Stirena adalah bahan baku kimia yang dapat dengan mudah terlepas ke dalam makanan yang berminyak, berlemak, atau mengandung alkohol, terutama jika makanan tersebut masih dalam keadaan panas.
Stirena dapat menimbulkan kerusakan pada sumsum tulang belakang, masalah pada kelenjar tiroid, dan dapat menyebabkan anemia.
Selain itu, stirena juga dapat mengurangi produksi sel darah merah. Padahal sel darah merah sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mengangkut saripati makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.

2. Benzena

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa styrofoam terbuat dari butiran-butiran styrene yang diproses dengan benzena. Selain styrene yang berbahaya, benzena sendiri juga merupakan salah satu zat yang dapat menimbulkan bahaya bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
Adapun gangguan yang dapat ditimbulkan oleh benzena, yaitu dapat menyebabkan penyakit jantung, gangguan saraf, anemia, gangguan kelenjar tiroid, hingga penyakit kanker.
Styrofoam seperti plastik, yang penggunaannya dapat mencemari lingkungan. Namun, tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, styrofoam juga berbahaya bagi kesehatan. Itulah mengapa, styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan. (ARN)