Konten dari Pengguna

Aliran-aliran Seni Rupa Pramodern yang Wajib Diketahui

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
30 Oktober 2023 18:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi aliran-aliran seni rupa pramodern. Sumber foto: pixabay/ StockSnap
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi aliran-aliran seni rupa pramodern. Sumber foto: pixabay/ StockSnap
ADVERTISEMENT
Pada pelajaran seni budaya tingkat sekolah menengah, terdapat aliran-aliran seni rupa pramodern yang penting dipelajari, untuk meningkatkan penguasaan materi tersebut. Adapun salah satu contohnya adalah jenis aliran naturalisme.
ADVERTISEMENT
Seni rupa pramodern adalah bentuk seni yang belum mendapatkan pengaruh dari tren. Hal itu menjadikan kecenderungan bentuk seni yang diciptakan memiliki keterkaitan dengan alam.

Aliran-aliran Seni Rupa Pramodern

Ilustrasi aliran-aliran seni rupa pramodern. Sumber foto: pixabay/ Mollyroselee
Dikutip dari Buku Siswa Seni Budaya SMA Kelas 11 Semester 2, Sem Cornelyoes Bangun, (2017:21), seni rupa pramodern adalah istilah seni yang menunjukkan babakan sejarah di mana manifestasi karya seni rupa hadir sebelum zaman industri. Melalui aspek kesejarahan berupa rangkaian perubahan, baik secara konseptual maupun kebentukan. Suatu bentuk perkembangan seni rupa dilihat.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini merupakan ulasan terkait aliran-aliran seni rupa pramodern yang bisa diketahui menurut buku Seni Budaya SMA Kelas 11 Semester 2, Sem Cornelyoes Bangun, dkk, (2017:21)
ADVERTISEMENT

1. Primitivisme

Primitivisme merupakan aliran karya seni rupa yang bersifat sederhana, bersahaja dan spontan apabila dilihat dari aspek pewarnaan maupun pengerjaannya. Dengan begitu, seniman terbebas dari aturan tradisi, teknik, maupun pelatihan formal tahap penciptaan seni.

2. Naturalisme

Aliran naturalisme adalan karya seni rupa yang teknik penciptaannya berdasarkan pada peniruan alam. Sehingga dalam proses penciptaan suatu karya seni, seniman memiliki ikatan dengan ketentuan prespektif, proporsi, anatomi, hingga metode pewarnaan.
Berbagai komponen tersebut harus diperhatikan, agar terwujudnya kemiripan objek sesuai dengan yang dilihat oleh mata. Tokoh-tokoh penganut corak seni rupa ini antara lain, Rustamadji, Basocki Abdullah, Pirngadi,dan masih banyak lagi.

3. Realisme

Selanjutnya, perkembangan dari seni rupa naturalisme adalah realisme. Corak ini muncul pada pertengahan abad ke-17. Dasar pemaknaan aliran tersebut yaitu menyatakan keyakinan seniman terhadap realitas duniawi yang kasat mata sebagai objek perwujudan karya seni.
ADVERTISEMENT
Bentuk realisme dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Salah satu contohnya yaitu realisme sosialis. Jenis ini memuat ungkapan peristiwa-peristiwa dalam kehidupan manusia yang penuh kepahitan dan perasaan getir.
Terdapat kumpulan nama seniman realisme di Indonesia, di antaranya S. Soedjojono, Raden Saleh, Dede Eri Supria dan Ronald Manullang.

4. Dekoratif

Seni rupa dekoratif biasanya selalu berkorelasi dengan keinginan menjadikan bentuk yang lebih sederhana. Selain itu, beberapa karakteristik seni rupa bernilai dekoratif yaitu bersifat ritmis, berpola, dan teknik pewarnaan yang merata.
Klasifikasi seni rupa dekoratif terbagi menjadi dua pokok bagian, seperti dekoratif geometris dan dekoratif figuratif. Masing-masing kategori tersebut memiliki perbedaan, yaitu jenis dekoratif figuratif biasanya ditandai dengan penggambaran wujud di alam. Sedangkan dekoratif geometris berupa susunan bentuk atau pola tertentu.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia terdapat banyak tokoh pelukis dekoratif yang menarik diketahui, seperti I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Made Deblog, Kartono Yudokusumo, Batara Lubis Widayat, dan lain-lain.
Itulah ulasan terkait aliran-aliran seni rupa pramodern yang menarik untuk diketahui. Adanya penjelasan di atas diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dalam mempelajari ragam aliran pada bidang seni budaya. (Riyana)