Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Apa Saja Tantangan untuk Anak Muda dalam Mengekspresikan Diri dalam Demokrasi?
22 September 2024 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Anak muda mempunya potensi untuk menyuarakan dan memberikan kontribusi dalam kehidupan demokrasi. Akan tetapi banyak pula tantangan yang dapat memengaruhi jalannya sistem tersebut. Dengan begitu, apa saja tantangan untuk anak muda dalam mengekspresikan diri dan berkontribusi dalam demokrasi?
ADVERTISEMENT
Pemahaman demokrasi sangat penting bagi para generasi muda. Adapun salah satu tujuannya yaitu untuk menumbuhkan kesadaran dalam kehidupan berbangsa serta dapat memelihara persatuan negara.
Apa Saja Tantangan untuk Anak Muda dalam Mengekspresikan Diri dan Berkontribusi dalam Demokrasi?
Demokrasi pada dasarnya merupakan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang dianut oleh suatu negara. Dalam pelaksanaannya, sistem ini membutuhkan partisipasi aktif dari setiap masyarakat, termasuk untuk kalangan anak mudanya.
Berdasarkan buku Eksistensi Anak Muda dalam Dunia Politik, Arip Sefyanto, dkk, (2024: 28), posisi anak muda dalam berpartisipasi dalam demokrasi cukup menentukan. Pasalnya, jumlah yang tidak sedikit dan pengaruh yang signifikan akan mendorong implementasi nilai-nilai demokrasi dengan baik.
Namun, pada kenyataannya terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi untuk menciptakan lingkungan demokrasi yang dikehendaki. Lantas, apa saja tantangan untuk anak muda dalam mengekspresikan diri dan berkontribusi dalam demokrasi? Berikut jawaban selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Keterbatasan Akses Informasi
Keterbatasan sumber akses informasi terhadap demokrasi bagi anak muda dapat menjadi faktor penghambat. Meskipun saat ini teknologi informasi telah berkembang pesat, tetapi pemanfaatannya belum begitu optimal. Terlebih pada penyebaran informasi valid dan terverifikasi di tengah maraknya persebaran berita yang kurang tepat.
2. Kurangnya Keberanian dalam Bersuara
Salah satu faktor penting adalah sikap dan keberanian anak muda untuk bersuara, mengungkapkan pendapat, gagasan, dan beropini. Hal ini ditujukan guna memastikan adanya platform yang memadai untuk mengungkapkan suara anak muda dalam pr Adapun oses pengambilan keputusan.
Dengan demikian, keberanian yang kurang dapat menghambat perubahan yang diinginkan. Adapun cara mengatasi ketakutan tersebut yaitu dapat dilakukan melalui pendidikan dan pemahaman tentang demokrasi.
3. Keterbatasan Pengalaman
Keterbatasan pengalaman dan pengetahuan tentang proses demokrasi menyebabkan kurangnya minat anak muda untuk berkontribusi. Sebsb, kondisi tersebut dapat membuat individu takut dan ragu untuk bersuara, dan menciptakan rasa tidak percaya diri.
ADVERTISEMENT
Jadi, apa saja tantangan untuk anak muda dalam mengekspresikan diri dan berkontribusi dalam demokrasi? Ada banyak faktor yang berpengaruh pada proses penyelenggaraan demokrasi, salah satunya yaitu akibat kurangnya keberanian setiap individu. Oleh karenanya, solusi yang tepat perlu dilakukan untuk meminimalisir tantangan tersebut. (Riyana)