Konten dari Pengguna

Apa yang Dimaksud dengan Golongan Ifrath dalam Islam? Ini Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
23 Juni 2024 16:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apa yang Dimaksud dengan Golongan Ifrath. Sumber: Pexels/Vija Rindo Pratama
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apa yang Dimaksud dengan Golongan Ifrath. Sumber: Pexels/Vija Rindo Pratama
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam Islam, ada berbagai golongan yang mencerminkan cara beragama dan beribadah seseorang. Salah satu istilah yang sering muncul dalam diskusi keagamaan adalah "Ifrath." Memahami apa yang dimaksud dengan golongan Ifrath sangat penting untuk menghindari penyimpangan dalam beragama.
ADVERTISEMENT
Ifrath merupakan bentuk penyimpangan dari ajaran Islam yang sebenarnya menekankan keseimbangan dan moderasi dalam segala aspek kehidupan.
Sebagai umat Muslim yang diajarkan untuk menjalankan agama dengan penuh kesadaran, serta menghindari sikap berlebihan yang dapat merusak diri sendiri dan masyarakat.

Apa yang Dimaksud dengan Golongan Ifrath dalam Islam?

Ilustrasi Apa yang Dimaksud dengan Golongan Ifrath. Sumber: Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
Dikutip dari buku Raja Bukan Sehari (Ikhram Husin : 2018), ifrath golongan yang tidak dapat mengawal perasaan marah dan bersikap berlebih-lebihan sehingga hilang pengawalan akal yang waras terhadap dirinya.
Sedangkan apa yang dimaksud dengan golongan ifrath dalam konteks Islam merujuk pada sikap berlebihan dalam menjalankan ibadah atau ajaran agama.
Golongan Ifrath adalah mereka yang melampaui batasan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam dalam praktik keagamaan. Berikut adalah ciri-cirinya.
ADVERTISEMENT

1. Berlebihan dalam Ibadah

Mereka cenderung menjalankan ibadah dengan cara yang ekstrem dan melebihi yang disyariatkan. Misalnya, berpuasa setiap hari tanpa henti atau shalat malam sepanjang malam tanpa istirahat.

2. Menganggap Diri Lebih Suci

Golongan Ifrath seringkali merasa lebih suci dan lebih dekat dengan Tuhan dibandingkan orang lain. Mereka cenderung menghakimi dan merendahkan orang lain yang dianggap kurang taat.

3. Pemahaman yang Kaku

Mereka memiliki pemahaman agama yang sangat kaku dan tidak fleksibel. Mereka sulit menerima perbedaan pendapat dan sering memaksakan pandangan mereka pada orang lain.
Sikap berlebihan dalam ibadah dapat merusak kesehatan fisik dan mental. Misalnya, puasa terus-menerus tanpa jeda dapat mengganggu keseimbangan tubuh. Selain itu, sikap merasa lebih suci dan menghakimi orang lain dapat menimbulkan konflik dan perpecahan dalam masyarakat.
Memahami apa yang dimaksud dengan golongan Ifrath adalah keharusan. Hal ini agar tidak berlebihan dalam beribadah. Golongan Ifrath, dengan sikap dan praktik keagamaan yang ekstrem, sebenarnya menyimpang dari ajaran Islam yang menekankan moderasi dan keseimbangan. (ARR)
ADVERTISEMENT