Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Apa yang Harus Dilakukan Agar Sebuah Kritik Dapat Dipertanggungjawabkan?
27 November 2024 17:57 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang harus dilakukan agar sebuah kritik dapat dipertanggungjawabkan? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan umum yang sering ditanyakan saat ingin memberikan kritikan terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya. Lalu, apa langkah yang tepat saat ingin mengajukan kritik kepada lawan bicara?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menyampaikan kritik dengan baik dan tidak menyinggung lawan bicara. Salah satu caranya, yaitu memberikan jawaban yang masuk akal disertai dengan solusi atau masukan yang membangun.
Apa yang Harus Dilakukan agar Sebuah Kritik Dapat Dipertanggungjawabkan? Ini Penjelasannya
Sebelum membahas apa yang harus dilakukan agar sebuah kritik dapat dipertanggungjawabkan, ada baiknya mengenal arti kritik terlebih dahulu. Mengutip buku yang berjudul Aku Suka Bahasa Indonesia, Nandang RP dan Ismail K (2008:88), kritik adalah tanggapan atau penilaian yang disampaikan melalui lisan atau tulisan .
Lalu, bagaimana cara menyampaikan kritik yang baik dan bisa dipertanggungjawabkan dengan benar? Berikut adalah informasi lengkapnya.
1. Jawaban Masuk Akal
Cara pertama agar kritikan dapat diterima dengan baik adalah memberikan jawaban yang masuk akal. Biasanya, penilaian atau tanggapan yang masuk akal akan diterima dengan baik oleh lawan bicara. Apalagi jika disampaikan dengan nada yang tepat dan disampaikan pula harapan atau solusi yang membangun.
ADVERTISEMENT
2. Berlandaskan Fakta
Selanjutnya, yaitu sampaikan kritik berlandaskan fakta yang ada. Fakta ini bisa diambil dari kejadian yang ada di sekitar lingkungan, atau melalui data-data, seperti jurnal, buku, atau sumber lainnya di internet.
3. Bahasa Tubuh
Perhatikan pula penggunaan bahasa tubuh yang tepat. Jangan menggunakan bahasa tubuh yang membuat lawan bicara merasa tersinggung atau tidak dihargai. Sebelum menyampaikan kritik, ada baiknya senyum terlebih dahulu. Lalu, memberikan apresiasi tentang materi yang sudah diberikan, kemudian mulai menyampaikan kritikan dengan bahasa tubuh yang mempersuasif.
4. To The Point
Sampaikan kritikan langsung pada intinya, tidak bertele-tele karena hal tersebut akan membuat kesan sebagian orang. Fokus pada pembahasan serta apa saja yang bisa dilakukan.
Jadi, apa yang harus dilakukan agar sebuah kritik dapat dipertanggungjawabkan? Salah satunya, yaitu jawaban yang masuk akal. Semoga bisa dipahami dengan baik. (LFP)
ADVERTISEMENT