Konten dari Pengguna

Apa yang Harus Disinkronkan Saat Membuat Buku Bergambar? Ini Penjelasannya

Ragam Info
Akun yang membahas berbagai informasi bermanfaat untuk pembaca.
19 Februari 2025 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi apa yang harus disinkronkan saat membuat buku bergambar. Sumber : Pixabay/Anne Spratt
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi apa yang harus disinkronkan saat membuat buku bergambar. Sumber : Pixabay/Anne Spratt
ADVERTISEMENT
Buku bergambar biasanya digemari anak-anak karena menggabungkan teks dan ilustrasi untuk menyampaikan cerita. Namun, apa saja yang perlu disinkronkan saat membuat buku bergambar?
ADVERTISEMENT
Buku bergambar dapat membantu anak memahami suatu peristiwa. Selain itu, rutin membaca buku bergambar yang edukatif juga berpengaruh pada perkembangan emosi anak, yang pada akhirnya dapat membentuk karakternya.

Apa yang Harus Disinkronkan Saat Membuat Buku Bergambar? Tema dan Sketsa

Ilustrasi apa yang harus disinkronkan saat membuat buku bergambar. Sumber : Pixabay/Darius
Dikutip dari buku Sastra Anak, Burhan Nurgiantoro (2018:56), pada buku bacaan cerita anak sering terdapat gambar ilustrasi yang menarik dan warna-warni yang bertujuan untuk menarik perhatian anak dan pembaca pada umumnya.
Apa yang harus disinkronkan saat membuat buku bergambar? Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Menentukan Tema

Tema merupakan gagasan utama atau inti permasalahan yang ingin dikemukakan dalam sebuah karya. Menentukan tema dalam buku bergambar dapat ditentukan dengan cara mengamati lingkungan, berdasarkan pengalaman pribadi atau mencari referensi dari buku lain.
ADVERTISEMENT

2. Membuat Sketsa dengan Teks dan Gambar

Sketsa digunakan sebagai dasar untuk membuat buku bergambar. Dalam membuat sketsa yang dilengkapi dengan teks dan gambar, maka penting untuk membuat rancangan gambar awal yang kasar untuk setiap halaman. Sketsa berfungsi untuk memastikan pengenalan objek dan pengembangan ide awal dalam pembuatan buku bergambar.

3. Alur Cerita

Alur cerita pada buku bergambar adalah rangkaian peristiwa yang dijalin dengan seksama dan menggerakkan jalan cerita. Alur cerita harus jelas agar pembaca dapat memahami jalan cerita. Alur yang baik harus memiliki struktur, karakter, latar dan tema yang menarik.

4. Warna dan Gaya Visual

Warna dan gaya visual pada buku bergambar meliputi pemilihan warna, gaya menggambar, komposisi, garis serta pencahayaan. Elemen-elemen visual tersebut digunakan untuk menciptakan suasana hati, menyampaikan emosi dan mendukung cerita.
ADVERTISEMENT
Warna cerah dapat menyampaikan emosi positif seperti gembira dan ceria. Warna gelap, garis tegas dan komposisi yang menekan dapat menimbulkan kesan emosional yang kuat seperti tegang, misterius dan mencekam.

5. Tata Letak

Tata letak pada buku bergambar adalah penataan teks, gambar dan elemen lain dalam format buku bergambar. Tata letak yang baik akan mempertimbangkan keseimbangan antara teks dan gambar, serta kemudahan dalam mengikuti tata letak halaman.
Dalam mengatur tata letak, sebaiknya perhatikan ruang alami dalam ilustrasi agar teks dapat ditempatkan. Selain itu gunakan ilustrasi titik sebagai tambahan visual pada narasi utama.
Dari pemaparan di atas sudah dijelaskan apa yang harus disinkronkan saat membuat buku bergambar dengan baik agar dapat dinikmati oleh pembaca. (EA)
ADVERTISEMENT