Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Apa yang Menjadi Objek Pengamatan IPA? Ini Jawaban beserta Metodenya
29 Juli 2024 16:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ragam Info tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
IPA merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis untuk menjelaskan suatu gejala dan objek. Pengetahuan di dalam IPA dibangun berdasarkan hasil penyelidikan maupun pengamatan melalui metode ilmiah . Lantas, apa yang menjadi objek pengamatan IPA?
ADVERTISEMENT
Ilmu pengetahuan alam (IPA) dikenal juga dengan istilah sains. Sebagai disiplin ilmu, IPA memiliki beberapa karakteristik, salah satunya yaitu dibangun berdasarkan fakta-fakta ilmiah.
Apa yang Menjadi Objek Pengamatan IPA? Ini Jawaban dan Metodenya
Apa yang menjadi objek pengamatan IPA? Dikutip dari buku Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Naniek Kusumawati, (2022: 2), ilmu pengetahuan alam (IPA) mempunyai objek yaitu berupa benda-benda dan gejala alam yang dilandaskan pada hasil observasi (pengamatan) serta eksperimen.
Dalam hal ini, pengamatan dapat dilakukan pada berbagai aspek, seperti halnya cabang biologi yang mempelajari terkait makhluk hidup, astronomi tentang benda-benda langit, kimia mengenai bahan kimia dan materi, serta fisika mengenai fenomena yang terjadi di alam.
Untuk melakukan suatu pengamatan dalam IPA dapat melalui serangkaian metode ilmiah. Adapun beberapa tahapan dalam observasi secara ilmiah adalah sebagai berikut berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMK dan MAK Kelas X, Tia Mutiara, dkk, (2008: 9-13).
ADVERTISEMENT
1. Menyusun Rumusan Masalah
Langkah pertama yaitu menyusun rumusan masalah. Masalah tersebut dapat ditemui dari lingkungan sekitar, baik makhluk hidup maupun benda mati. Masalah tersebut harus menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variabel atau lebih dan dapat diuji.
2. Menyusun Kerangka Teori
Kerangka teori dapat meliputi keterangan dan informasi berupa teori maupun data-data fakta di lapangan. Keterangan tersebut harus berhubungan dengan permasalahan yang diamati.
3. Merumuskan Hipotesis
Jawaban sementara atas pertanyaan yang membutuhkan eksperimen (percobaan) yang dinamakan dengan hipotesis. Hal ini masih perlu dicari kebenarannya.
4. Melakukan Eksperimen
Apabila hipotesis telah dibuat, maka selanjutnya adalah membuktikan kebenaran hipotesis tersebut. Caranya yaitu dengan melakukan eksperimen.
5. Mengolah dan Menganalisis Data
Data yang diambil pada saat eksperimen harus diolah dan dianalisis. Setelah itu, disesuaikan dengan kerangka teori yang telah dibuat untuk mencari kebenaran.
ADVERTISEMENT
6. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diperoleh dari data hasil eksperimen. Hal ini dibedakan menjadi dua kemungkinan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima atau hipotesis ditolak.
Dengan demikian, apa yang menjadi objek pengamatan IPA? Jawabannya yaitu benda di alam semesta dan segala interaksinya. Maka dari itu, IPA tidak hanya memuat kumpulan pengetahuan yang berupa konsep saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pemahaman tentang hal ini, diharapkan dapat menjadi sarana bagi pembaca untuk mempelajari alam sekitar dan prospek pengembangan lebih lanjut di dalam kehidupan sehari-hari. (Riyana)